Petambak Lampung Rasakan Manfaat Teknologi: Lebih Efisien dan Ringan
![](https://radarlambar.bacakoran.co/upload/ef498d61ff023dda51706e05beb5022b.jpeg)
CARA -Efisien sebar pakan ikan dengan alat auto feeder.//Foto:Agrina--
Radarlambar.bacakoran.co – Teknologi kini telah membawa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat, termasuk para petambak ikan di Lampung. Dengan bantuan perangkat autofeeder, mereka kini lebih mudah dalam memberi makan ikan, mengurangi beban fisik yang berat.
Dalam perjalanan sejauh 86 km dari Kota Bandar Lampung, tim kami tiba di Desa Bangunan, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan. Kami diterima oleh Kelompok Budidaya Ikan (POKDAKAN) Margo Rejo Semarang Jaya. Salah satu anggotanya, Jasmo (53), berbagi cerita tentang bagaimana teknologi telah mempermudah pekerjaan mereka.
"Awalnya kami hanya bertani, tapi hasilnya kurang memadai. Pendapatan tahunan dari satu lokasi kebun hanya sekitar Rp 2 juta," ungkap Jasmo.
Melihat potensi yang ada, pemerintah setempat membantu pembangunan kolam tambak. Meski awalnya kecil-kecilan dengan budi daya lele, hasilnya cukup memuaskan. Namun, proses memberi pakan menjadi tantangan besar. Petambak harus memberi makan ikan hingga tiga kali sehari, termasuk tengah malam menjelang panen, sering kali di bawah guyuran hujan.
"Dulu tenaga kami terkuras, terutama saat harus mengangkat karung pakan seberat 30 kilogram untuk tiga kolam. Kini dengan adanya feeder otomatis, pekerjaan jadi jauh lebih ringan," ujarnya.
Teknologi IoT Bantu Efisiensi
Berkat kolaborasi antara BAKTI Kominfo dan eFishery, perangkat autofeeder berbasis teknologi IoT dihadirkan untuk membantu pembudidaya. Alat ini memungkinkan jadwal pemberian pakan diatur melalui aplikasi, sehingga efisiensi pakan dapat ditingkatkan.
"Perubahannya terasa. Jika dulu dalam empat bulan ikan per kilogram masih ada lima ekor, sekarang hanya tiga sampai empat ekor, dan kualitasnya lebih baik," tambah Jasmo.
Hingga kini, 15 perangkat eFeeder telah diinvestasikan di Desa Palas. Meski demikian, Jasmo berharap pemerintah dapat mendukung dengan menurunkan harga pakan ikan yang masih menjadi tantangan utama bagi pembudidaya.
"Kalau harga pakan bisa lebih terjangkau, kami pasti bisa berkembang lebih jauh," harapnya. (*)