Peneliti Temukan Kepiting Predator Dari Palung Terdalam Pasifik, Begini Penampakannya
Penampakan predator berbentuk kepiting yang ditemukan di Palung Atacama, Samudera Pasifik. Foto Dok--
Radarlambar.bacakoran.co- Para peneliti berhasil mengidentifikasi spesies baru predator laut dalam, Dulcibella camanchaca, yang ditemukan di kedalaman 7.902 meter di Palung Atacama.
Predator ini memiliki tubuh putih pucat dengan panjang sekitar 4 cm, menjadikannya salah satu amfipoda terbesar yang pernah ditemukan.
Penemuan yang dipublikasikan dalam jurnal Systematics and Biodiversity pada 27 November ini mencatat D. camanchaca sebagai predator aktif besar pertama yang diidentifikasi di wilayah laut terdalam. Spesies ini dilengkapi kaki khusus untuk berburu mangsa di kegelapan ekstrem, memanfaatkan habitat unik zona hadal.
Nama camanchaca kami pilih karena berarti 'kegelapan' dalam bahasa Andes, menggambarkan habitat dalam dan gelap tempat hewan ini berburu," ungkap Johanna Weston, ahli ekologi dari Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI).
Hewan ini ditemukan oleh tim dari WHOI dan Instituto Milenio de Oceanografia (IMO) selama Ekspedisi Integrated Deep-Ocean Observing System (IDOOS). Tim menggunakan kendaraan pendarat khusus dengan perangkap umpan untuk mengumpulkan spesimen, memungkinkan analisis genetik yang mengungkapkan bahwa spesies ini tidak hanya baru, tetapi juga mewakili genus baru.
Palung Atacama, yang mencapai kedalaman hingga 8.065 meter dan membentang sepanjang 5.900 km, adalah salah satu lokasi dengan tekanan tinggi dan kegelapan total. Lingkungan ini menjadi rumah bagi spesies unik seperti D. camanchaca yang beradaptasi dengan kondisi ekstrem.
Carolina González dari IMO menyebutkan bahwa keberadaan spesies ini menunjukkan keberagaman hayati yang luar biasa di Palung Atacama.
"Penelitian lebih lanjut akan membantu kita memahami ekosistem unik ini dan dampak ancaman manusia seperti polusi dan perubahan iklim," ujarnya.
Penemuan D. camanchaca membuka peluang eksplorasi lebih jauh di Palung Atacama, termasuk potensi identifikasi spesies baru lainnya. Keberadaan predator ini menjadi pengingat akan keajaiban dan misteri yang masih tersembunyi di dasar lautan terdalam dunia.(*)