Yogyakarta Tiadakan Car Free Night dan Terapkan Rekayasa Lalu Lintas Selama Liburan Nataru

RAMAI : Car Free Day Night di Yogyakarta Ditiadakan di Tahun 2024. - Foto Google/Net--

Radarlambar.bacakoran.co - Kota Yogyakarta mulai mengalami peningkatan kepadatan kendaraan pada akhir pekan ini, terutama di area sekitar Jalan Malioboro. Pada Ahad, 22 Desember 2024, arus kendaraan yang berasal dari luar daerah mulai mengalir ke pusat kota, menyebabkan kemacetan di sejumlah ruas jalan, termasuk yang menuju Malioboro. Antrian kendaraan bahkan sudah tampak mengular dari simpang Gardu Aniem hingga Titik Nol Kilometer.

Meskipun bus pariwisata dilarang memasuki kawasan Malioboro, beberapa kendaraan besar dengan plat nomor luar Yogyakarta masih terlihat melintas, yang semakin memperburuk kemacetan. Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Angkutan Jalan dan Keselamatan Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Harry Purwanto, mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan sejumlah penyesuaian terkait lalu lintas untuk mengantisipasi lonjakan volume kendaraan.

Dijelaskannya, mulai 23 hingga 30 Desember 2024 kami memutuskan untuk meniadakan kebijakan Car Free Night di Malioboro. Artinya akses untuk kendaraan bermotor akan dibuka tanpa batasan selama periode tersebut.

Alasan di Balik Penghapusan Car Free Night

Car Free Night di Malioboro biasanya diberlakukan setiap hari mulai pukul 18.00 hingga 21.00 WIB, yang bertujuan memberikan ruang bagi pejalan kaki dan pengunjung untuk menikmati malam tanpa gangguan kendaraan bermotor. Selama waktu tersebut, hanya kendaraan non-motor seperti sepeda yang diperbolehkan melalui jalur pedestrian.

Namun, kebijakan ini akan diubah sementara selama liburan Natal dan Tahun Baru untuk memberikan kesempatan bagi wisatawan yang datang dengan kendaraan pribadi untuk menikmati suasana malam di Malioboro. Selain itu, kebijakan ini diharapkan dapat membantu memperlancar arus lalu lintas, mengingat jalan Malioboro menghubungkan sejumlah titik penting di pusat kota.

Prediksi Kepadatan dan Arus Lalu Lintas

Puncak kedatangan wisatawan diperkirakan akan terjadi tanggal 24 dan 31 Desember 202 sementara arus balik diprediksi pada tanggal 1 dan 2 Januari 2025. Berdasarkan perkiraan data dari Kementerian Perhubungan, sekitar 7,3 juta orang diperkirakan akan memasuki Yogyakarta selama periode libur Natal dan Tahun Baru.

Pada tanggal 24 Desember pagi, pihaknya memprediksi bahwa jumlah wisatawan yang datang akan lebih banyak dibandingkan yang keluar dari Yogyakarta. Hal ini bisa menyebabkan penumpukan kendaraan, terutama jika terjadi tumpang tindih dengan arus mobilitas warga.

Rekayasa Lalu Lintas untuk Menghindari Kemacetan

Untuk menghindari kesulitan parkir dan kemacetan di sekitar kawasan Malioboro, Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta akan membatasi parkir bus di beberapa lokasi tertentu. Salah satunya adalah Tempat Khusus Parkir (TKP) Abu Bakar Ali, yang terletak dekat dengan akses masuk ke Malioboro. “Mulai 29 hingga 31 Desember, kami akan membatasi parkir bus di TKP Abu Bakar Ali, sehingga hanya kendaraan pribadi yang diperbolehkan parkir di sana,” ujar Harry.

Selain itu, Dinas Perhubungan juga akan menerapkan sistem buka-tutup di sejumlah titik di Jalan Malioboro untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas. Skema ini terutama berlaku pada pintu masuk dari arah Jalan Margo Utomo atau Mangkubumi, guna mengurai kemacetan yang sering terjadi di area Malioboro. Jika diperlukan kendaraan akan diarahkan memutar melalui Stadion Kridosono.

"Jika terjadi penumpukan, kami akan menutup jalan sementara dan mengarahkan kendaraan untuk berputar melalui Kridosono sebelum memasuki Malioboro," jelas Harry lebih lanjut. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan