Kerap Terjadi Konflik Manusia dan Satwa Liar, Pengunjung Wisata Danau Asam Tetap Ramai
Para wisatawan tengah menikmati Keindahan Danau Asam Kecamatan Bandar Negeri Suoh. Foto Dok--
BANDAR NEGERI SUOH - Wisata Danau Asam yang terletak di Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Kabupaten Lampung Barat, tetap menjadi salah satu destinasi pilihan meskipun belakangan ini sering terdengar kabar tentang konflik antara satwa liar dengan manusia yang terjadi di dua kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh. Meskipun demikian, tempat wisata ini tetap ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun luar kecamatan.
Salah seorang pengunjung, Yudistira, yang berasal dari Kecamatan Sekincau, menceritakan pengalamannya mengunjungi Wisata Danau Asam. Ia mengatakan bahwa dirinya dan teman-temannya sengaja berangkat pada pagi hari sekitar pukul 07.00 Wib. Setelah menempuh perjalanan sekitar dua jam, mereka tiba di lokasi pada pukul 09.00 Wib. “Sudah beberapa kali kami ke sini, dan pemandangannya memang sangat indah. Terutama pada sore hari, suasananya sangat sejuk dan nyaman untuk bersantai,” ujar Yudistira.
Namun, ia juga mengungkapkan keluhannya terkait sulitnya mencari tempat makan di sekitar kawasan wisata. “Dulu, banyak warung atau tempat makan yang dekat dengan lokasi wisata, tapi sekarang sudah sangat jarang. Kami berharap dengan adanya wisata yang indah seperti ini, seharusnya ada lebih banyak pilihan tempat makan agar pengunjung bisa lebih nyaman,” lanjutnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Yusrizal, seorang warga Pekon Gunung Ratu, Kecamatan Bandar Negeri Suoh. Menurutnya, meskipun pengunjung yang datang ke Wisata Danau Asam terbilang ramai pada sore hari, sebagian besar adalah wisatawan lokal yakni Suoh dan Bandar Negeri Suoh. "Memang ada beberapa pengunjung yang datang dari luar kecamatan, tetapi jumlahnya masih sedikit. Mungkin salah satu penyebabnya adalah adanya isu konflik antara manusia dengan satwa liar di daerah ini, yang membuat orang jadi khawatir untuk berkunjung,” katanya.
Yusrizal mengungkapkan bahwa keberadaan pedagang di sekitar kawasan wisata semakin berkurang. "Sekarang, tempat makan atau warung yang ada di sini sangat terbatas. Ini membuat pengunjung yang datang merasa kesulitan untuk mencari makan," ujarnya.
Ia berharap kedepannya, pihak terkait bisa mengatasi masalah ini dengan memberikan perhatian lebih terhadap fasilitas yang ada di sekitar lokasi wisata.
Meskipun demikian, wisatawan masih tetap datang untuk menikmati keindahan alam di Wisata Danau Asam. Pemandangan alam yang memukau, udara yang segar, dan ketenangan suasana menjadi daya tarik utama tempat ini. Tidak hanya itu, banyak wisatawan yang datang untuk bersantai dan menikmati panorama sore hari yang terkenal dengan keindahannya.
Namun, untuk meningkatkan jumlah pengunjung, terutama dari luar kecamatan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Selain menjaga keamanan dari potensi konflik dengan binatang buas, peningkatan fasilitas pendukung seperti tempat makan dan akomodasi harus menjadi prioritas. Dengan begitu, Wisata Danau Asam bisa kembali menjadi destinasi wisata yang lebih ramai dan diminati oleh berbagai kalangan.
“Semoga ke depannya, dengan adanya perbaikan dalam berbagai aspek, Wisata Danau Asam bisa kembali menjadi tempat yang ramai dan memberikan manfaat lebih bagi masyarakat sekitar serta para pengunjung,” harapnya. *