Aparat Tentukan Titik Koordinat Lahan Pertanian Sawah Warga

WAYTENONG – Babinsa bersama Ketua LHP (Lembaga Himpun Pemekonan) Pekon Sukaraja, Kecamatan Waytenong, Kabupaten Lampung Barat, Samsul Edwar, melaksanakan penentuan titik koordinat lahan pertanian sawah di wilayah pekon tersebut.

Kegiatan ini menjadi bagian dari program kerja TNI untuk mendukung pengelolaan pertanian yang lebih optimal.

Samsul Edwar, Sabtu 28 Desember 2024 menjelaskan bahwa Kecamatan Waytenong memiliki banyak areal persawahan milik masyarakat. Penentuan titik koordinat ini dilakukan untuk memastikan luas lahan di masing-masing pekon, termasuk yang berada di wilayah Pekon Sukaraja.

Menurutnya, langkah ini sangat penting agar pemerintah, termasuk TNI, dapat mengetahui secara rinci luas areal persawahan dan kondisi di lapangan.

"Tujuan utama penentuan luas areal ini adalah agar pemerintah dapat memahami kebutuhan yang diperlukan dalam mengelola lahan secara maksimal, sehingga hasil pertanian bisa ditingkatkan," ujar Samsul Edwar.

Ia juga menambahkan, penetapan titik koordinat lahan tersebut bertujuan untuk memvalidasi data kelompok tani (poktan). Dengan data yang akurat, bantuan pemerintah dapat disalurkan secara tepat sasaran sesuai kondisi di lapangan. 

Di Pekon Sukaraja sendiri, terdapat dua kelompok tani yang telah terdata dan siap menerima bantuan.

"Data yang valid akan membantu memastikan penyerapan bantuan sesuai dengan kebutuhan. Hal ini penting untuk mendukung pengelolaan lahan pertanian masyarakat secara lebih efektif," lanjut Samsul.

Lebih jauh, Samsul Edwar berharap perhatian pemerintah terhadap sektor pertanian semakin ditingkatkan, khususnya dalam mendukung program swasembada pangan yang menjadi salah satu fokus Presiden RI, Prabowo Subianto. 

Ia optimistis bahwa dengan perhatian yang lebih besar, hasil pertanian masyarakat akan meningkat dan mampu menopang ketahanan pangan nasional.

Melalui langkah-langkah seperti penentuan titik koordinat lahan ini, diharapkan pertanian di wilayah Pekon Sukaraja dan sekitarnya dapat lebih berkembang.

Program ini sekaligus menjadi wujud sinergi antara masyarakat, pemerintah daerah, dan TNI dalam mendukung ketahanan pangan nasional.(rinto/nopri)