Sindrom Nasi Goreng: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya
Sindrom nasi goreng merupakan istilah yang merujuk pada keracunan makanan akibat bakteri Bacillus cereus.//Foto: Freepik--
Radarlambar.bacakoran.co - Apa Itu Sindrom Nasi Goreng?
Sindrom nasi goreng dalah sebuah istilah yang merujuk pada keracunan makanan akibat bakteri Bacillus cereus. Bakteri ini biasanya tumbuh pada makanan seperti nasi, pasta, atau kentang yang telah dimasak tetapi dibiarkan terlalu lama pada suhu ruang.
Istilah ini muncul karena kasus pertama dilaporkan pada seseorang yang mengonsumsi nasi goreng yang sudah lama disimpan. Namun, bakteri ini juga dapat ditemukan pada makanan lain jika tidak disimpan dengan benar.
Gejala Sindrom Nasi Goreng
Gejala biasanya muncul setelah seseorang mengonsumsi makanan yang terkontaminasi Bacillus cereus. Berikut beberapa gejala yang sering terjadi:
1. Diare
Gejala Diare biasanya muncul sekitar 6–15 jam setelah makan makanan yang terkontaminasi. Gejalanya meliputi buang air besar cair, kram perut, dan perut kembung. Pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan minum banyak air atau larutan oralit.
2. Mual dan Muntah
Gejala ini biasanya terjadi 1–6 jam setelah konsumsi makanan tercemar. Muntah bisa terjadi satu kali atau berulang, yang berisiko menyebabkan dehidrasi jika berlanjut.
3. Dehidrasi
Kehilangan cairan akibat muntah dan diare dapat menyebabkan dehidrasi dengan tanda seperti mulut kering, rasa lemas, dan kulit kering. Mengonsumsi air yang cukup atau larutan oralit dapat membantu mencegah kondisi ini.
4. Demam
Sebagai respons tubuh terhadap infeksi bakteri, demam sering kali muncul. Suhu tubuh bisa meningkat di atas 38°C, disertai rasa lelah.
Cara Mencegah Sindrom Nasi Goreng
Berikut langkah-langkah untuk mencegah infeksi Bacillus cereus:
1. Simpan Makanan dengan Baik
Jangan biarkan makanan terlalu lama di suhu ruang. Simpan makanan di lemari es dalam waktu 1–2 jam setelah dimasak.
2. Panaskan Makanan Secara Tepat
Panaskan lah makanan anda hingga suhu mencapai 74°C untuk membunuh bakteri yang ada dalam makanan itu, dan sebaiknya makanan dipanaskan hanya sekali.
3. Jaga Kebersihan
Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah memasak. Pastikan alat masak bersih untuk menghindari kontaminasi silang.
4. Masak Makanan Hingga Matang
Masak daging, ayam, dan makanan laut hingga matang sempurna untuk memastikan bakteri mati.
5. Hindari Menyimpan Makanan Terlalu
Lama di Meja
Jika ada makanan sisa saat acara, segera simpan di kulkas dalam waktu 2 jam.
6. Cuci Bahan Makanan
Selalu bersihkan sayur, buah, dan juga bahan lain dengan air mengalir sebelum diolah menjadi makanan untuk mengurangi risiko kontaminasi.
Dengan menjaga kebersihan dan cara penyimpanan makanan, Anda dapat mencegah risiko keracunan makanan akibat sindrom nasi goreng. Jika Anda mengalami gejala seperti demam, mual, muntah, atau diare setelah makan, segera konsultasikan dengan dokter.(*)