Banyak Sampah Berserakan di Planet Mars, Siapakah yang Buang?

Sampah yang berserakan di Mars ini meliputi puing-puing pesawat luar angkasa, parasut yang tak terpakai, hingga jejak roda rover. Foto/Net--

Radarlambar.bacakoran.co- Jejak manusia sudah meninggalkan bekas di permukaan Mars meski belum ada astronaut yang menginjakkan kaki di planet merah tersebut.

Sejak 1971, saat wahana Mars 2 milik Uni Soviet mengalami kecelakaan, berbagai benda buatan manusia telah tersebar di sana, mulai dari puing-puing pesawat luar angkasa, parasut tak terpakai, hingga jejak roda rover. Bahkan, bakteri dari Bumi turut terbawa tanpa sengaja ke Mars.

Sekelompok antropolog yang dipimpin peneliti dari Universitas Kansas, Justin Holcomb, mendesak badan antariksa seperti NASA untuk membuat katalog benda-benda yang tersebar di Mars.

Holcomb menilai bahwa benda-benda ini bukan sekadar sampah, melainkan warisan berharga yang perlu dilestarikan.

Ia mengingatkan bahwa ada perbedaan mendalam antara sampah yang dibuang dan warisan yang harus dijaga.

Benda-benda ini dianggap sebagai catatan arkeologis tentang kehadiran manusia di Mars. Tidak seperti "sampah antariksa" yang biasanya mengorbit Bumi dan berisiko mengancam satelit serta astronaut, sampah di Mars memiliki makna historis yang penting.

Pendekatan serupa pernah dilakukan oleh NASA pada 2012, yang membuat inventarisasi sekitar 800 benda yang ditinggalkan di Bulan, termasuk peralatan ilmiah, sepatu, hingga kantong kotoran manusia.

Namun, lingkungan Mars yang ekstrem dengan radiasi kosmik, badai debu, dan suhu yang berubah drastis mengancam kelestarian artefak-artefak ini.

Sebagai contoh, rover Spirit yang berhenti beroperasi pada 2010 kini hampir terkubur oleh gundukan pasir yang terus bergerak. Badai debu, yang mencapai ketinggian 12 mil, seringkali memperparah kerusakan artefak di sana.

Holcomb menegaskan pentingnya segera membuat katalog benda-benda yang ada di Mars, mengingat nilai arkeologisnya. Setiap benda yang ditinggalkan merupakan bagian penting dari garis waktu eksplorasi manusia.

Meski NASA belum memiliki rencana untuk membuat inventaris terpusat, setiap tim misi sudah mencatat posisi perangkat keras yang mereka kirimkan. Katalog ini bisa membantu dalam melestarikan jejak sejarah umat manusia di Mars.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan