Kembang Api di Dunia Ternyata Seluruhnya Asal 'Made in China'

Ternyata semua kembang api di dunia berasal dari china.//Foto :Dok/Net ---

Radarlambar.bacakoran.co - Setiap tahun, menjelang pergantian tahun, kembang api menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan di berbagai belahan dunia. Meskipun menambah kemeriahan, kembang api ini juga meningkatkan polusi udara dan suara. Namun, banyak orang yang mungkin belum sadar bahwa hampir seluruh kembang api yang diluncurkan di seluruh dunia sebenarnya berasal dari China.

Asal Usul Kembang Api

Kembang api, meskipun kini terkenal di seluruh dunia, memiliki sejarah yang sangat panjang. Sekitar seribu tahun yang lalu, pada masa Dinasti Song di China, seorang biksu bernama Li Tian menciptakan petasan pertama. Li Tian, yang tinggal di Liuyang, menggabungkan tiga bahan yang ditemukan di sekitarnya—arang, belerang, dan kalium nitrat—dalam sebuah tabung. Ketika tabung tersebut dibakar, ia meledak dan menghasilkan cahaya yang memukau.

Kalium nitrat, yang digunakan sejak abad pertama Masehi di China sebagai bahan obat, ternyata juga dapat menghasilkan api ungu saat dibakar. Beberapa abad kemudian, bahan tersebut dicampurkan untuk membuat petasan. Petasan ini awalnya digunakan oleh masyarakat China untuk mengusir roh jahat, tetapi seiring waktu, petasan berkembang menjadi bagian dari perayaan besar, seperti kelahiran dan tahun baru.

Evolusi Kembang Api di Eropa

Meski petasan pertama kali ditemukan di China, pengembangan kembang api modern lebih lanjut dilakukan oleh bangsa Italia. Setelah penemuan ini dibawa ke Eropa oleh penjelajah Marco Polo pada 1292, Italia mulai menciptakan berbagai pola dan warna dengan mencampurkan berbagai bahan kimia. Penemuan ini kemudian dikenal sebagai kembang api modern, menghasilkan ledakan dengan warna merah, hijau, dan biru serta pola-pola yang menakjubkan.

Kembang Api di Indonesia dan Dunia

Di Indonesia sendiri ternyata kembang api itu dibawa oleh komunitas China yang menggunakan petasan dan kembang api dalam berbagai acara besarnya. Penggunaan petasan ini kemudian meluas ke masyarakat kolonial, termasuk Belanda, yang sering menyalakan kembang api dalam perayaan-perayaan penting seperti perjamuan atau ulang tahun Ratu Belanda.

Seiring berjalannya waktu, kembang api terus digunakan dalam berbagai perayaan, termasuk di tahun baru. Hingga saat ini, China tetap menjadi produsen dan eksportir kembang api terbesar di dunia. Berdasarkan data dari World Bank, pada tahun 2023, China mengirimkan 363,5 juta ton kembang api ke seluruh dunia, yang berarti sekitar 90% kembang api dan petasan di dunia berasal dari negara tersebut.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan