Hingga Triwulan III 2024, Investasi di Pesisir Barat Tembus Rp67 Miliar
Kepala DPMPTSP Pesisir Barat, Herdi Wilismar.--
PESISIR TENGAH - Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) mencatatkan total nilai investasi cukup signifikan hingga triwulan III tahun 2024. Berdasarkan data dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) setempat, total investasi yang masuk mencapai Rp67.333.376.344, mencakup Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Kepala DPMPTSP Pesbar, Herdi Wilismar, S.H., M.M., menjelaskan laporan triwulan IV tahun 2024 akan disampaikan pada pertengahan Januari 2025. Meski demikian, capaian hingga triwulan III sudah memberikan gambaran positif mengenai dinamika investasi di kabupaten setempat.
“Hingga triwulan III, investasi yang masuk ke Pesbar mencapai Rp67.333.376.344. Angka ini mencerminkan pertumbuhan yang cukup signifikan,” ungkap Herdi, Kamis 2 Januari 2025.
Herdi merinci, investasi PMA di Pesbar sebagian besar berasal dari sektor pariwisata, khususnya perhotelan. Hotel Bintang Satu menyumbang investasi sebesar Rp2.300.000.000, diikuti oleh Hotel Melati senilai Rp1.500.000.000. Sektor pariwisata lainnya, seperti Aktivitas Konsultansi Pariwisata, mencatat investasi sebesar Rp1.980.000.000. Selain itu, sektor real estat juga memberikan kontribusi cukup besar, dengan investasi mencakup beberapa proyek senilai Rp1.077.108.878, Rp150.000.000, Rp41.203.333, Rp15.297.782, Rp3.500.000, dan dua kali investasi sebesar Rp1.000.000.
“Penyediaan akomodasi lainnya oleh PMA menambah Rp164.313.834 ke total nilai investasi pada triwulan III tersebut,” jelasnya.
Sementara itu, lanjutnya, investasi PMDN didominasi oleh sektor pembangkitan tenaga listrik dengan total investasi mencapai Rp15.565.826.653, menjadi sektor terbesar dalam laporan tersebut. Sektor industri veneer mencatatkan nilai Rp1.728.701.324, sementara sektor taman nasional dan pembesaran crustacea air payau masing-masing mencatat Rp647.670.200 dan Rp100.000.000.
“Sektor perdagangan eceran juga menunjukkan kontribusi, terutama pada kategori minimarket, supermarket, dan hypermarket yang mencatat beberapa angka, yakni Rp12.413.285, Rp4.695.246, dan Rp3.754.246,” katanya.
Masih kata dia, investasi di sektor jasa seperti reparasi sepeda motor mencapai Rp40.000.000, sementara jasa pergudangan dan penyimpanan menyumbang Rp37.898.707. Investasi kecil namun signifikan lainnya mencakup sektor wisata agro senilai Rp10.000.000 dan jasa pasca panen budidaya ikan air payau senilai Rp1.000.000. Keberhasilan menarik investasi ini merupakan hasil kerja keras pemerintah daerah dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif.
“Kita terus mendorong berbagai sektor untuk berkembang dan berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Selain itu juga berharap nilai investasi yang masuk, baik dari PMA maupun PMDN, kedepan akan terus meningkat,” pungkasnya.*