Keamanan Digital, BRI Peringatkan Risiko Malware dari Aplikasi Tidak Resmi
Ilustrasi pelayanan Bank BRI. Foto Dok BRI--
Radarlambar.bacakoran.co- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mengimbau masyarakat, khususnya nasabah, untuk selalu mengunduh aplikasi dari sumber yang terpercaya.
Menginstal aplikasi dari sumber yang tidak resmi terutama file APK yang diunduh diluar Google Play Store dapat membuka celah bagi serangan malware.
Dalam beberapa kasus, perangkat yang terinfeksi malware bisa mengalami pencurian data pribadi, termasuk informasi akun perbankan, yang kemudian bisa disalahgunakan untuk mengambil dana yang ada di bank.
Keamanan digital menjadi prioritas utama bagi BRI. Mengunduh aplikasi dari sumber yang tidak jelas berisiko besar bagi perangkat dan data pribadi. Oleh karena itu, sangat penting bagi pengguna untuk memastikan aplikasi yang diunduh berasal dari sumber yang sah dan resmi.
Selain itu, sangat penting untuk memverifikasi izin aplikasi sebelum mengunduh atau memasang aplikasi di perangkat. Rutin memperbarui aplikasi mobile banking juga merupakan langkah yang harus dilakukan untuk menjaga keamanan nasabah.
BRI juga mendorong pengguna untuk mengaktifkan fitur Play Protect yang disediakan oleh Google guna mendeteksi dan mencegah aplikasi berbahaya yang bisa merusak perangkat.
Modus penipuan siber yang perlu diwaspadai meliputi penyamaran oleh penjahat siber yang berpura-pura menjadi perwakilan dari lembaga atau perusahaan terpercaya untuk menipu korban. Penjahat siber juga seringkali mengarahkan korban untuk mengunduh aplikasi palsu yang tampaknya berasal dari sumber terpercaya, namun sebenarnya adalah aplikasi berbahaya.
Selain itu, mereka sering meminta korban untuk mengubah pengaturan perangkat atau memberikan izin yang tidak diperlukan, sehingga membuka celah keamanan bagi perangkat.
Aplikasi berbahaya yang terinstal nantinya akan mengakses data pribadi korban termasuk informasi perbankan, dan kemudian bisa disalahgunakan oleh penjahat siber.
Untuk itu, masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam menjaga keamanan perangkat dan data pribadi mereka dari ancaman siber yang terus berkembang.(*)