Kol Goreng: Bahaya Kesehatan di Balik Cita Rasanya

Kol goreng sering kali menjadi pelengkap favorit saat menyantap hidangan seperti pecel lele atau ayam goreng.  Foto Freepik--

Radarlambar.bacakoran.co - Kol goreng sering kali menjadi pelengkap favorit saat menyantap hidangan seperti pecel lele atau ayam goreng. Rasanya yang renyah dan gurih membuat banyak orang menggemarinya. Namun, di balik kenikmatannya, konsumsi kol goreng ternyata dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan.

Proses Pembuatan Kol Goreng

Kol goreng dibuat dengan cara menggoreng kol hingga kering dan garing. Proses ini menjadikannya renyah dan ringan saat dikunyah, sehingga sering kali orang mengonsumsinya dalam jumlah besar.

Dampak Kesehatan Konsumsi Kol Goreng

Meskipun kol mentah mengandung berbagai nutrisi seperti serat, vitamin, dan mineral, proses penggorengan dengan minyak panas dapat merusak kandungan tersebut. Akibatnya, kol goreng tidak lagi memiliki nilai gizi yang signifikan. Selain kehilangan nutrisi, kol goreng justru dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan berikut:

1. Kenaikan Berat Badan

Kol goreng menyerap banyak lemak dari minyak yang digunakan. Hal ini membuatnya tinggi kalori, terutama jika dikonsumsi bersamaan dengan lauk gorengan lainnya. Konsumsi berlebihan makanan berkalori tinggi dapat menyebabkan peningkatan berat badan yang signifikan dan meningkatkan risiko obesitas.

2. Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Gorengan, termasuk kol goreng, dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh. Penumpukan kolesterol jahat ini dapat memicu pembentukan plak di pembuluh darah, yang berisiko menyebabkan serangan jantung atau stroke.

3. Meningkatkan Risiko Diabetes Tipe 2

Penggunaan minyak dengan kandungan lemak jenuh tinggi, seperti minyak kelapa, pada kol goreng dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gorengan dalam jumlah besar dapat meningkatkan kemungkinan terkena diabetes hingga 39%.

4. Potensi Kanker

Proses penggorengan dapat menghasilkan zat beracun seperti akrilamida, yang terbentuk akibat pemanasan minyak pada suhu tinggi. Zat ini berpotensi meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker ginjal, endometrium, dan ovarium.

Pilihan Pengolahan Kol yang Lebih Sehat, Agar tetap mendapatkan manfaat nutrisi dari kol, sebaiknya pilih metode pengolahan yang lebih sehat, seperti:

• Mengukus
• Menumis dengan sedikit minyak
• Merebus
• Mengonsumsinya mentah sebagai lalapan setelah dicuci bersi. Konsumsi kol goreng sebaiknya dibatasi agar terhindar dari risiko kesehatan yang dapat ditimbulkannya.
Pilihlah metode pengolahan kol yang lebih sehat untuk tetap mendapatkan manfaat gizi dari sayuran ini.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan