Kondisi Memperihatinkan, Warga Puralaksana Berharap Jembatan Dibangun
MEMPERIHATINKAN_ Jembatan penghubung antar pekon di Pekon Puralaksana Kecamatan Waytenong yang lepas dari perhatian pihak terkait kini kondisinya memperihatinkan. -Foto Dok---
WAYTENONG – Masyarakat Pekon Puralaksana, Kecamatan Waytenong, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), mendesak agar pembangunan jembatan kayu di Sungai Air Dingin direalisasikan Tahun 2025.
Jembatan ini menghubungkan Pemangku Marga Utama I dengan Pekon Karang Agung dan Sukajaya. Warga berharap pembangunan tersebut dapat terlaksana tahun ini sebelum musim panen kopi dimulai.
Salah satu aparat Pekon Puralaksana, Damannuri, mendampingi Pj Peratin Gatot Hadiyanto A.Md., mengungkapkan bahwa usulan pembangunan jembatan ini telah menjadi prioritas dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) selama empat tahun terakhir.
Jembatan tersebut dinilai vital karena berfungsi sebagai jalur utama masyarakat untuk aktivitas produksi dan distribusi hasil pertanian, khususnya kopi.
”Setiap tahun kami mengajukan pembangunan jembatan ini dalam Musrenbang. Banyak pejabat, termasuk anggota DPRD Lampung Barat, telah meninjau lokasi dan memberikan janji untuk mengawal pembangunan. Namun hingga kini, realisasi masih belum ada,” ujar Damannuri.
Kondisi jembatan kayu yang sudah tua dan keropos sering kali membahayakan pengguna. Ketika kerusakan terjadi, masyarakat setempat bergotong royong untuk melakukan perbaikan sementara.
Namun, solusi ini hanya bersifat sementara dan tidak cukup untuk menjawab kebutuhan jangka panjang warga.
Karena sering menjadi bahan kunjungan dan janji dari para pejabat, warga akhirnya menyebut jembatan ini sebagai "jembatan politik."
“Kami menyebutnya jembatan politik karena sudah terlalu sering dijadikan objek kunjungan pejabat, tapi tidak pernah benar-benar dibangun,” tambahnya.
Musim panen kopi yang segera tiba membuat warga semakin mendesak agar pembangunan jembatan segera dilaksanakan. Jalur tersebut merupakan akses utama bagi petani untuk mengangkut hasil panen ke pasar. Jika pembangunan bisa dilakukan sebelum musim kopi, masyarakat dapat mengoptimalkan penggunaannya tanpa khawatir akan risiko kerusakan jembatan.
”Kami berharap pemerintah benar-benar memperhatikan kebutuhan ini. Jembatan ini sangat penting bagi warga. Semoga realisasi pembangunan dapat segera terlaksana,” harapnya.
Warga setempat berharap perhatian dari pemerintah daerah dan para pemangku kebijakan tidak berhenti pada janji-janji saja. Dengan pembangunan jembatan yang layak, aktivitas masyarakat bisa berjalan lebih lancar, terutama di masa panen yang menjadi momen penting bagi perekonomian warga. (rinto/nopri)