Harvey Moeis Terungkap Tertimpa Kesulitan Ekonomi Pasca Kasus Korupsi, Akui Harus Berutang Setiap Bulan
Harvey Moeis Terungkap Tertimpa Kesulitan Ekonomi Pasca Kasus Korupsi, Akui Harus Berutang Setiap Bulan. Foto Dok/Net--
Radarlambar.bacakoran.co - Pebisnis ternama, Harvey Moeis, yang selama ini dikenal hidup bergelimang harta, kini menghadapi kenyataan pahit setelah terjerat dalam kasus korupsi timah yang merugikan negara hingga Rp300 triliun.
Sejumlah asetnya, termasuk harta warisan senilai Rp1 triliun yang disimpan dalam safety deposit box, disita dan diperiksa dalam persidangan.
Dalam persidangan yang berlangsung pada awal Desember 2024, Harvey menjelaskan bahwa harta tersebut merupakan warisan dari mendiang ayahnya, Hayong Moeis, yang selama hidupnya sempat merantau dari Merauke hingga Jayapura. Setelah didiagnosa kanker pada 2012, ayahnya menjual seluruh aset untuk pengobatan di Singapura. Setelah meninggal pada 2014, sisa harta tersebut diwariskan kepada Harvey.
Namun, nasib buruk mulai menghampiri Harvey setelah kasus korupsi tersebut terungkap. Di tengah persidangan, ia mengungkapkan kesulitan ekonomi yang kini dihadapinya.
Harvey mengaku harus meminjam uang setiap bulan untuk menutupi kebutuhan hidup keluarganya, mengingat banyak rekeningnya yang telah diblokir. Bahkan, ia mengungkapkan bahwa ia terpaksa meminjam uang demi menafkahi keluarganya.
Sampai saat ini , saya setiap bulan harus dengan meminjam uang, karena benar tidak ada lagi uang, Rekening yang tidak diblokir itu tidak ada lagi, ujar Harvey dengan penuh kesedihan.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga menanggapi soal rekening atas nama istrinya, Sandra Dewi, yang turut diblokir akibat keterlibatannya dalam kasus ini. Harvey mengungkapkan bahwa ia tidak pernah mengetahui tentang keberadaan rekening tersebut dan tidak pernah mengaksesnya.
Itu semua hasil kerja keras dia (Sandra) syuting pagi, siang, malam, bahkan di tengah hutan, tetapi nyatanya rekening itu juga ikut diblokir, ungkap Harvey, mencurahkan perasaan kesalnya.
Kisah Harvey Moeis ini menggambarkan bagaimana hidup seseorang bisa berubah drastis hanya karena sebuah kasus hukum besar. Meskipun pernah menikmati kemewahan, kini ia harus berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.(*)