Pengertian Inflasi, Jenis, Penyebab, dan Cara Menanganinya

Ilustrasi / Foto--Freepik--

Radarlambar.Bacakoran.co - Inflasi adalah istilah yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari, namun tak jarang orang masih kurang memahami secara mendalam tentang fenomena ini. Secara umum, inflasi mengacu pada kondisi di mana harga barang dan jasa secara umum meningkat secara terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu.

Proses ini biasanya terjadi karena adanya dua faktor utama, yaitu peningkatan permintaan terhadap barang dan jasa, serta tingginya biaya produksi. Inflasi berpotensi memberikan dampak besar bagi perekonomian, mempengaruhi daya beli masyarakat, serta stabilitas ekonomi sebuah negara. Oleh karena itu, pemahaman tentang inflasi sangat penting agar kita bisa lebih siap menghadapi situasi tersebut.

Menurut beberapa ahli, inflasi dapat didefinisikan sebagai kecenderungan kenaikan harga barang dan jasa yang berlangsung terus-menerus. Misalnya, Boediono menjelaskan bahwa inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa yang terjadi secara berkelanjutan dalam perekonomian. 

Secara lebih luas, inflasi dapat mengurangi nilai mata uang dan menurunkan daya beli masyarakat. Sebagai contoh nyata, Indonesia mengalami hiperinflasi pada periode 1963-1965, di mana angka inflasi mencapai lebih dari 600 persen, yang menyebabkan ketidakstabilan ekonomi yang sangat parah.

Inflasi dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan tingkat keparahannya, penyebabnya, serta sumbernya. Inflasi juga terbagi dalam empat jenis berdasarkan tingkat keparahan yakni inflasi ringan, inflasi sedang, inflasi berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi ketika kenaikan harga di bawah 10% per tahun dan tidak menimbulkan dampak besar bagi perekonomian.

Inflasi sedang, dengan kenaikan harga 10-30% per tahun, mulai dirasakan oleh masyarakat, terutama oleh pekerja dengan gaji tetap. Inflasi berat, dengan kenaikan harga antara 30-100%, dapat mengganggu kestabilan ekonomi, dan hiperinflasi, dengan kenaikan harga lebih dari 100%, merupakan kondisi yang sangat merusak perekonomian.

Selain berdasarkan tingkat keparahannya, inflasi juga dapat dibedakan berdasarkan penyebabnya. Terdapat tiga jenis inflasi berdasarkan penyebabnya, yaitu demand pull inflation, yang terjadi akibat permintaan barang dan jasa yang sangat tinggi, cost push inflation, yang muncul karena kenaikan biaya produksi seperti bahan baku atau upah pekerja, serta bottle neck inflation, yang merupakan kombinasi dari kedua jenis inflasi tersebut, yang menyebabkan kesulitan dalam memenuhi permintaan dan mengelola biaya produksi.

Inflasi juga bisa dibedakan berdasarkan sumbernya, yakni domestic inflation yang berasal dari faktor-faktor dalam negeri, seperti jumlah uang yang beredar lebih banyak dari kebutuhan, dan imported inflation yang berasal dari faktor eksternal, seperti kenaikan harga barang impor.

Penyebab utama inflasi antara lain adalah peningkatan permintaan barang dan jasa, yang sering kali didorong oleh belanja pemerintah yang tinggi, ekspor barang yang meningkat, atau permintaan sektor swasta. Selain itu, biaya produksi yang semakin mahal juga bisa menjadi faktor pemicu inflasi, seperti kenaikan harga bahan baku dan upah pekerja. Tidak kalah penting, jumlah uang yang beredar di masyarakat yang lebih banyak dari jumlah barang dan jasa yang tersedia juga menjadi faktor yang berkontribusi pada inflasi.

Mengatasi inflasi memerlukan berbagai kebijakan yang bijak. Beberapa langkah yang bisa diambil antara lain adalah meningkatkan produktivitas dalam memproduksi barang dan jasa, terutama untuk bahan pokok yang berasal dari dalam negeri. Selain itu, mendorong pertumbuhan industri mikro juga dapat membantu mengurangi dampak inflasi.

Pengelolaan konsumsi masyarakat melalui edukasi dan penerapan kebijakan pajak yang tepat juga bisa menjadi solusi. Selain itu, penurunan ekspor, peningkatan impor, serta penciptaan lapangan kerja baru adalah langkah-langkah yang bisa membantu menstabilkan perekonomian. Beberapa kebijakan, seperti pengurangan subsidi, juga bisa diterapkan meskipun perlu kehati-hatian agar tidak membebani masyarakat.

Inflasi adalah bagian dari siklus perekonomian yang perlu dihadapi dengan kebijakan yang tepat. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang inflasi, kita bisa lebih siap dalam menghadapi dampaknya, menjaga kestabilan ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan