Sepekan Bencana Banjir di Kubuperahu, BPBD Baru akan Agendakan Survei Lokasi

BPBD Lampung Barat baru akan menindaklanjuti kerusakan rumah dan GSG akibat luapan sungai Way Laai di Pemangku 1, Pekon Kubuperahu, Kecamatan Balikbukit dengan melakukan survei lokasi. Foto Dok--

BALIKBUKIT - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Barat akan segera menindaklanjuti terkait dampak kerusakan rumah dan fasilitas umum akibat luapan sungai Way Laay di Pemangku 1, Pekon Kubuperahu, Kecamatan Balikbukit yang terjadi akhir pekan lalu.

Kepala BPBD Lambar Padang Prio Utomo mengaku telah menerima dan menyampaikan laporan tersebut ke Perangkat Daerah terkait dan untuk selanjutnya pihaknya berkoordinasi dengan Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) guna menentukan status wilayah tersebut apakah termasuk dalam kawasan TNBBS dan memastikan Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Laay.

Langkah koordinasi ini dianggap penting untuk mengetahui batas kewenangan penanganan kerusakan. Padang menjelaskan bahwa jika wilayah tersebut berada di luar kawasan taman nasional, pihaknya akan melakukan pengecekan langsung ke lokasi, melibatkan aparat Pekon Kubu Perahu dan pihak-pihak terkait lainnya.

“Apabila wilayah ini di luar kawasan taman nasional, maka kami akan mengecek lebih lanjut apakah termasuk dalam area DAS atau tidak. Hal ini akan melibatkan beberapa pihak, termasuk aparat pekon, untuk memastikan informasi yang lebih akurat,” tambahnya.

Mengenai kewenangan penanganan aset yang terdampak, Padang menjelaskan bahwa jika bangunan tersebut berada di kawasan DAS, maka perbaikan dan penanganannya menjadi kewenangan pemerintah provinsi. Namun, apabila bangunan tersebut merupakan fasilitas pekon, seperti Balai Pekon, penanganannya berada di tangan pemerintah pekon.

“Jika bangunan tersebut berada di kawasan DAS, kewenangannya ada pada pemerintah provinsi. Namun, untuk fasilitas pekon seperti Balai Pekon, kewenangan ada pada pemerintah pekon,” jelasnya.

Diketahui, Meluapnya Sungai Way Laay akibat hujan deras dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan kerusakan serius terhadap rumah serta fasilitas umum di Pemangku 1, Pekon Kubuperahu, Kecamatan Balikbukit, Kabupaten Lampung Barat. 

Dapur salah satu rumah warga hanyut terseret arus, sementara Gedung Serba Guna (GSG) yang menjadi fasilitas penting bagi masyarakat nyaris ambruk. Selain itu, delapan rumah warga lainnya turut terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 50 centimeter (CM).

Hendri Saputra, warga terdampak, mengatakan banjir menghanyutkan bagian dapur rumahnya yang terletak di tepi sungai. Kondisi tersebut memaksanya mengungsi karena rumahnya tidak lagi aman untuk dihuni. Selain itu, ia kehilangan banyak barang berharga, termasuk perabotan dan perlengkapan sekolah anak-anaknya.

”Saat air meluap, arusnya sangat deras. Bagian dapur rumah kami habis terbawa banjir, dan sekarang kami tidak bisa lagi tinggal di sini karena sangat berbahaya,” ujarnya.  

Sementara itu, Peratin Kubuperahu, Kusnadi, menjelaskan bahwa pondasi gedung tersebut rusak berat setelah dihantam arus banjir.  

”Gedung ini nyaris roboh. Kerusakan sebenarnya sudah mulai terlihat beberapa tahun terakhir, tetapi tidak ada penanganan. Setelah banjir Jumat malam, kondisinya semakin parah, dan kami sangat khawatir gedung ini tidak bisa bertahan lebih lama,” jelas Kusnadi.  

Usai kejadian itu pada Sabtu pagi (11/1/2025), pemerintah pekon bersama masyarakat, aparat pekon, dan Bhabinkamtibmas bergotong-royong membersihkan sisa banjir.

”Kami langsung bergerak membersihkan lumpur dan sampah yang terbawa banjir di rumah warga. Upaya ini dilakukan agar warga bisa segera kembali beraktivitas,” katanya.  

Tag
Share