Ustadz Ridho Terpilih Jadi Ketua Bahtsul Masail
Ustadz Mohammad Ridho Andrio terpilih sebagai Ketua LBM MWCNU Balik Bukit.-Foto Dok---
BALIKBUKIT - Berdasarkan hasil rapat pembentukan Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Balik Bukit, menghasilkan penetapan Ustadz Mohammad Ridho Andrio sebagai Ketua LBM MWCNU Balik Bukit.
Rapat yang berlangsung di Pondok Pesantren Daruth Tholibin Karya Maju Serdang Dalam, Kelurahan Way Mengaku itu di pimpin oleh Katib Syuriah MWCNU Ustadz Lukman Hakim, dengan pengarahan dari Rois Syuriah MWCNU, KH Agus Mualif, S.Pd.
Ustadz Ridho, yang juga menjabat sebagai Wakil Rois Syuriah MWCNU Balik Bukit, menyampaikan bahwa amanah ini merupakan kepercayaan besar yang diberikan oleh para ulama, pengurus MWCNU, serta 15 pengurus ranting NU se-Kecamatan Balik Bukit.
“Kami akan menguatkan dan membesarkan NU secara bersama-sama agar semakin maju, berkembang dan kuat. Fokus kami adalah melakukan perbaikan di bidang keagamaan dan kemasyarakatan, terutama yang berkaitan dengan Nahdliyin. Semua ini akan dijalankan sesuai dengan ajaran dan tuntunan Ahlussunah Waljamaah,” jelas Ustadz Ridho.
Dalam arahannya, KH Agus Mualif menekankan pentingnya menjaga etika dalam bermusyawarah. Ia mengingatkan agar pendapat yang disampaikan selalu berdasarkan rujukan kitab, bukan pendapat pribadi. “Serta yang tak kalah pentign ialah mengedepankan akhlak serta menghindari ego,” ucapnya
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah MWCNU Balik Bukit, Ustadz Hernadi, menyampaikan bahwa pembentukan LBM ini merupakan tindak lanjut dari Musyawarah Kerja (Musker) MWCNU dan instruksi Pengurus Cabang NU (PCNU). Ia berharap lembaga ini mampu memberikan solusi atas berbagai persoalan di tengah masyarakat dan dapat dijalankan dengan kerja sama yang baik.
Disisi lain, Sekretaris MWCNU Balik Bukit, H. Hafiyan Haryadi, mengungkapkan bahwa rapat tersebut juga menetapkan susunan pengurus LBM MWCNU. Ustadz Mohammad Ridho sebagai Ketua, Izzaturrijal sebagai Sekretaris, dan Faturrohman sebagai Bendahara. Pengurus lainnya ditetapkan tanpa pembagian bidang atau seksi untuk mempermudah fleksibilitas kerja.
Selain itu, LBM MWCNU akan mengirimkan tim sebagai utusan ke LBM PCNU dalam kegiatan triwulanan. Untuk mendukung operasional, akomodasi kegiatan akan dikelola dari syahriyah rutin MWCNU.
“Setiap pertemuan LBM akan dibarengi dengan Silaturahim Akbar Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU) MWCNU Balik Bukit, dengan topik pembahasan yang dipersiapkan terlebih dahulu dan didasarkan pada rujukan kitab,” jelas Hafiyan.
Dengan terbentuknya LBM ini, diharapkan masyarakat Kecamatan Balik Bukit dapat lebih terbantu dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang berlandaskan hukum Islam dan ajaran Ahlussunah Waljamaah. (edi/lusiana)