Penyakit DBD Mulai Marak Puskes Liwa Ingatkan Masyarakat Pentingnya 5M
--
BALIKBUKIT - Menyikapi banyak nya ditemukan pasien yang susfec Demam Berdarah Dengue (DBD), maka pihak Puskesmas Liwa, Kecamatan Balikbukit terus meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan, sehingga penyebaran bisa dicegah.
Kepala Puskesmas Liwa Harjunaidi mengatakan, pihaknya telah menyampaikan kepada camat, peratin dan lurah yang ada di kecamatan setempat, untuk bersama-sama mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai penyebaran DBD.
”Kami sudah sering menyampaikan agar sama-sama mengingatkan warganya terkait dengan pencegahan penyebaran DBD dengan menggalakkan 5M yakni mengubur barang bekas yang berpotensi bisa menampung air, menutup tempat penampungan air, menguras dan menyikat bak mandi, menaburkan bubuk Abate di tempat penampungan air yang tidak untuk konsumsi rumah tangga serta mengganti air di vas bunga,” ungkapnya.
Selain itu, kata dia, pihaknya telah beberapa kali melakukan fogging di beberapa wilayah yang ditemukan kasus DBD, seperti Lingkungan Pantau Kelurahan Pasar Liwa.
”Koordinasi kami dengan Dinas Kesehatan juga terus ditingkatkan, sehingga penyebaran DBD ini bisa dicegah. Tim Dinkes telah beberapa kali turun ke lapangan melakukan pemeriksaan jentik nyamuk hingga melakukan foggging,” sebutnya.
Sebelumnya, Diskes Lampung Barat mencatat sebanyak 41 kasus DBD. Temuan puluhan kasus DBD di Lampung Barat itu berdasarkan rekapan data oleh Dikes Pemkab Lampung Barat yang telah dikumpulkan periode Januari hingga September 2023.
Sekretaris Diskes Pemkab Lampung Barat, Cahyani Susilawati mengatakan, Kecamatan Sukau Lampung Barat merupakan wilayah yang paling banyak menyumbang kasus DBD ini.
“Untuk sementara temuan kasus masyarakat yang terjangkit DBD di Lampung Barat sebanyak 41 kasus,” ujar dia mewakili Kepala Diskes, dr Widyatmoko Kurniawan, Sp.B.
“Pukesmas Buay Nyerupa yang ada di Kecamatan Sukau menjadi penyumbang kasus DBD paling banyak yakni 16 kasus,” sambungnya.
Bukan hanya masyarakat, tambah dia, sedikitnya ada tiga tenaga kesehatan di Puskesmas Buay Nyerupa yang terjangkit penyakit DBD juga.
Menurut Susi, banyaknya kasus masyarakat yang terjangkit DBD di Kecamatan Sukau merupakan hal yang jarang terjadi. “Karena biasanya yang paling banyak itu di Liwa Kecamatan Balik Bukit sama Pajar Bulan Kecamatan Way Tenong. Namun tahun ini Sukau malah menjadi penyumbang paling banyak temuan kasus DBD di Lampung Barat” terusnya.
Selain di Kecamatan Sukau, ungkap dia, temuan kasus DBD juga tersebar di tujuh kecamatan lain yang ada di Lampung Barat.
Seperti Puskesmas Liwa sebanyak 12 kasus, Puskesmas Lumbok sebanyak lima kasus, Puskesmas Batu Ketulis empat kasus. Selanjutnya Puskesmas Air Hitam, BNS, Batu Brak, dan Gedung Surian yang masing-masing ada temuan satu kasus di daerahnya. “Sedangkan untuk kecamatan yang lain hingga saat ini masih nihil belum ada temuan kasus sama sekali,” ungkapnya.
“Harapannya jangan sampai ada temuan kasus penyakit DBD baru yang terjadi di kecamatan-kecamagan lain,” tambahnya. (nopri/lusiana)