Trimulyo Gelar Rembuk Stunting, Kolaborasi untuk Generasi Sehat
KEGIATAN Rembuk stunting Prkon Trimulyo Kecamatan Gedungdurian. Foto Dok--
GEDUNGSURIAN – Dalam upaya menekan angka stunting, Pekon Trimulyo, Kecamatan Gedungsurian, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), menggelar Rembuk Stunting 2025.
Kegiatan ini berlangsung di Balai Pekon pada akhir pekan lalu, dengan menghadirkan berbagai pemangku kepentingan untuk berdiskusi dan mencari solusi dalam penanganan stunting di wilayah tersebut.
Acara yang dipimpin oleh Pj. Peratin Buchori, S.P., dihadiri Sekretaris Camat (Sekcam) Heftanius, S.P., serta Kepala Puskesmas Asminudin, S.Kep, Ners., yang bertindak sebagai narasumber utama.
Dalam sambutannya, Buchori, S.P., menegaskan bahwa rembuk stunting adalah bagian penting dari program prioritas pemerintah di bidang kesehatan.
"Kenapa harus ada rembuk stunting? Karena stunting merupakan isu nasional yang menjadi fokus pemerintah. Kami diperintahkan untuk menjadikannya prioritas utama dalam kebijakan pembangunan desa," jelas Buchori.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini merujuk pada Peraturan Bersama Beberapa Menteri Nomor 3 Tahun 2024, yang mengatur prioritas penggunaan Dana Desa untuk penanganan stunting.
Hal ini semakin mendesak mengingat angka stunting di Kecamatan Gedungsurian masih tergolong cukup tinggi.
Sementara itu, Sekcam Gedungsurian, Heftanius, S.P, dalam sambutannya menekankan pentingnya kerja sama berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan ini.
"Di Pekon Trimulyo, saat ini terdapat lima anak yang mengalami stunting. Kita harus bekerja sama, berkolaborasi, dan bersinergi dalam menyelesaikan masalah ini, agar angka stunting bisa terus ditekan," ujar Heftanius.
Senada dengan itu, Kepala Puskesmas Gedungsurian, Asminudin, S.Kep., Ners, menjelaskan bahwa stunting merupakan permasalahan kompleks yang harus ditangani secara menyeluruh.
Ia menguraikan empat faktor utama penyebab stunting, yaitu. Kondisi pasangan usia subur (suami-istri) serta asupan gizi ibu hamil. Pola asuh yang tepat, termasuk pemberian ASI eksklusif dan makanan pendamping ASI (MPASI) yang sesuai. Pencegahan dan pengobatan penyakit yang dialami anak.
Dalam rembuk stunting ini, berbagai program konkret juga dibahas untuk menekan angka stunting di Pekon Trimulyo. Beberapa di antaranya, seperti. Pemberdayaan kader posyandu melalui pelatihan khusus agar lebih siap dalam mendampingi masyarakat.
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita, remaja, dan lansia guna memastikan asupan gizi yang cukup. Edukasi dan pelatihan bagi calon pengantin untuk mencegah pernikahan dini, yang berisiko menyebabkan anak lahir dengan kondisi kurang gizi.
Dengan adanya rembuk stunting ini, diharapkan seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah desa, tenaga kesehatan, hingga masyarakat, dapat bersatu padu dalam menciptakan generasi yang lebih sehat dan bebas dari stunting.