Sembilan Guru SD di Nias Terancam Sanksi Setelah Absen Mengajar Selama Sebulan
Guru SD di Nias akan Dikenakan Sanksi. Foto Freepik--
Radarlambar.bacakoran.co - Sembilan guru yang mengajar di sebuah sekolah dasar di Nias kini menghadapi ancaman sanksi disiplin setelah tidak mengajar selama hampir sebulan. Kejadian ini menjadi perhatian publik setelah video keluhan siswa tentang tidak adanya guru yang mengajar viral di media sosial.
Kepala Dinas Pendidikan Nias, Kharisman Halawa, mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang menyelidiki masalah ini. Di sekolah tersebut, ada tiga guru yang berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), dua guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), dan empat guru tidak tetap.
Kharisman mengatakan bahwa jika para guru terbukti mengabaikan tugas mereka, mereka akan dikenai sanksi disiplin sesuai dengan peraturan yang ada, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Peristiwa ini pertama kali diketahui melalui video yang memperlihatkan keluhan siswa di SDN No. 078481 Uluna'ai Hiligo'o, Kabupaten Nias. Dalam video tersebut, siswa menyatakan bahwa mereka telah hampir sebulan tidak mendapatkan pelajaran karena tidak ada guru yang datang ke sekolah.
Siswa dalam video tersebut menunjukkan kondisi sekolah yang hampir kosong, hanya dihuni beberapa siswa saja. Mereka juga merekam ruang guru yang tampak kosong tanpa ada pengajar di dalamnya.
Salah seorang siswa mengungkapkan bahwa meskipun lonceng dibunyikan, mereka tidak pernah mendapat pelajaran. "Kami hanya mendengar lonceng namun tidak ada guru yang mengajar," ujar salah satu siswa.
SDN No. 078481 Uluna'ai Hiligo'o berada di daerah terpencil yang sulit dijangkau. Akses ke sekolah ini sangat terbatas, dan para guru harus menempuh perjalanan panjang, termasuk menyeberangi sungai, yang sering kali banjir saat musim hujan. Kondisi ini menyebabkan para guru terlambat atau bahkan tidak bisa datang ke sekolah sama sekali.
Di samping itu, sekolah ini juga menghadapi berbagai kekurangan fasilitas, seperti tidak adanya rumah dinas untuk para guru dan belum adanya jaringan listrik. Meski demikian, bangunan sekolah tetap berdiri kokoh, meskipun fasilitasnya masih sangat sederhana. Pihak Dinas Pendidikan Nias berjanji untuk menyelesaikan masalah ini dan berupaya untuk memastikan proses belajar-mengajar dapat berjalan kembali dengan normal. (*)