Dari Lahan 41,5 Hektar, Lampung Barat Targetkan Produksi Jagung 166 Ton

Untuk mendukung swasembada pangan nasional 2025 Pj Bupati Lambar Nukman Kapolres Lambar AKBP Rinaldo Aser dan forkopimda melaunching penanaman jagung di Pekon Sebarus, Kecamatan Balikbukit, kemarin. Foto Dok--

BALIKBUKIT- Kabupaten Lampung Barat turut ambil bagian dalam mendukung program swasembada pangan nasional tahun 2025 dengan memulai penanaman benih jagung serentak yang secara simbolis dilaksanakan oleh seluruh unsur Forkopimda di Pemangku Umbulioh, Pekon Sebarus, Kecamatan Balik Bukit, Selasa (21/1/2025).

Kegiatan itu dihadiri Penjabat (Pj) Bupati Lampung Barat Drs. Nukman, M.M., Kapolres Lambar AKBP Rinaldo Aser, SIK., bersama sejumlah unsur Forkopimda, organisasi petani serta para tokoh masyarakat

Diketahui, penanaman benih jagung ini merupakan bagian dari target nasional seluas 1 juta hektar, sebagaimana diamanatkan dalam program asta cita Presiden RI Prabowo Subianto melalui kerjasama antara kementerian pertanian (Kementan) dengan Polri. Program ini bertujuan memperkuat kemandirian pangan serta mendukung pertahanan nasional melalui swasembada pangan.

Pj Bupati Lambar Nukman menyampaikan bahwa program ini merupakan upaya nyata untuk memenuhi kebutuhan pangan pokok. Di Lampung Barat sendiri Pemkab lambar bersama dengan Polres Lambar menargetkan penanaman di lahan seluas 41,5 Hektar yang tersebar di 11 kecamatan

”Penanaman jagung ini adalah wujud dukungan kami terhadap program nasional. Dengan sinergi yang baik, kami optimis Lampung Barat dapat berkontribusi secara maksimal,”ujarnya.

”Semoga pelaksanaan program ini berjalan sukses dan mampu membawa manfaat besar bagi masyarakat Lampung Barat serta mendukung kebutuhan pangan nasional,” sambung Nukman.

Sementara itu, secara tekhnis Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Lampung Barat, Yudha Setiawan, menjelaskan bahwa penanaman yang akan dilaksanakan di lahan seluas 41,5 hektar itu menargetkan total produksi sebanyak 166 ton atau menghasilkan berkisar sekitar 4 ton perhektar.

”Untuk normalnya jika lahan kosong, dari satu hektar bisa menghasilkan panen sebanyak 8 ton, akan tetapi karena penanaman dilakukan di lahan yang sudah terisi tanaman lainnya, maka di perkirakan hanya 50 persen atau sekitar empat ton perhektar,”jelasnya. 

Untuk itu, dengan luas lahan 41,5 hektar, Lampung Barat menargetkan total produksi mencapai 166 ton. Terkait pemasaran hasil panen, pemerintah telah bekerja sama dengan Bulog untuk memastikan hasil produksi diserap dengan harga Rp5.500 per kilogram. Seluruh jagung yang dihasilkan akan difokuskan sebagai bahan baku pakan ternak guna mendukung sektor peternakan nasional.

Yudha juga menambahkan bahwa peran Dinas Perkebunan dan Peternakan mencakup persiapan lahan di setiap kecamatan agar program ini berjalan lancar dan memberikan hasil yang maksimal. *

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan