Pengajian Selapanan Sarana Penguatan Ukhuwah Islamiyah
LURAH Tugusari Kecamatan Sumberjaya Enna Juwita saat menyampaikan imbauan di kegiatan Isra Miraj.-Foto Dok---
AIRHITAM – Pengajian Selapanan Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU) Kecamatan Airhitam, Kabupaten Lampung Barat, kembali digelar di Masjid Nurul Ummah, Pekon Sinar Jaya, pada Minggu, 26 Januari 2025. Acara ini juga menjadi agenda rutin Muslimat NU Airhitam, dengan tujuan mempererat hubungan antar kader dan meningkatkan pemahaman keagamaan.
Pada kesempatan tersebut, Ustaz Andrihuna dari Bukit Kemuning, Lampung Utara, hadir sebagai penceramah. Pengajian kali ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya anggota DPRD Lampung Barat dari Daerah Pemilihan IV yang mencakup Kecamatan Airhitam, Gedungsurian, Kebuntebu, Sumberjaya, dan Waytenong. Selain itu, hadir pula Camat Airhitam Bambang Hermanto, S.Pd.i, M.M., pengurus MWCNU Airhitam, serta unsur pimpinan kecamatan dan pengurus anak ranting NU dan Muslimat NU se-Airhitam.
Kehadiran berbagai tokoh ini menunjukkan dukungan kuat terhadap kegiatan keagamaan yang terus dilestarikan oleh NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia.
Dalam sambutannya, Khatib MWCNU Airhitam, Suparyoto, menegaskan bahwa pengajian rutin ini bertujuan untuk menjaga ukhuwah Islamiyah di antara para kader, jamaah, serta badan otonom (banom) NU.
Selain menjadi ajang konsolidasi KBNU di Kecamatan Airhitam, pengajian ini juga menjadi bagian dari peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. Suparyoto berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah ibadah dan kajian keislaman, tetapi juga sebagai sarana memperkuat kebersamaan dan soliditas antar banom NU, serta mengembangkan dakwah Islam Ahlussunnah wal Jama’ah di wilayah Airhitam.
Dalam tausiyahnya, Ustaz Andrihuna mengangkat hikmah dari peristiwa Isra Miraj, terutama mengenai pentingnya kedekatan seorang Muslim dengan masjid. Ia mengutip hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah tentang tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah di hari kiamat, salah satunya adalah lelaki yang hatinya terpaut dengan masjid.
“Lelaki yang hatinya terpaut dengan masjid bukan hanya hadir untuk shalat, tetapi juga aktif dalam kegiatan keagamaan dan berusaha meningkatkan pemahaman agamanya,” ujarnya.
Ustaz Andrihuna mengajak para jamaah untuk selalu menjaga hubungan dengan masjid, memperkuat ibadah, menjauhi maksiat, dan senantiasa berdzikir agar hati tetap dekat dengan Allah.
Pengajian Selapanan, yang diadakan setiap 35 hari sekali atau satu selapan, adalah tradisi khas NU yang menjadi sarana untuk meningkatkan keimanan, mempererat silaturahmi, dan memperkuat peran NU dalam kehidupan bermasyarakat.
Dengan semangat kebersamaan dan nilai-nilai Islam yang terus dijaga, diharapkan pengajian selapanan ini dapat menjadi benteng spiritual bagi umat Islam di Kecamatan Airhitam, sekaligus memperkuat peran NU dalam membangun masyarakat yang religius dan harmonis. (rinto/nopri)