Sehari, Harta Pemilik Perusahaan Nvidia Lenyap Rp340,2 Triliun

ilustrasi berbincang. Foto/net--

Radarlambar.bacakoran.co-Perusaahaan Nvidia mengalami penurunan besar dalam nilai kapitalisasi pasar, yang merosot hampir US$600 miliar dalam satu hari.

Penurunan ini tercatat sebagai yang terbesar dalam sejarah pasar saham Amerika Serikat, dengan harga saham Nvidia anjlok 17%, ditutup pada harga $118,58.

Penurunan ini juga menyebabkan indeks Nasdaq, yang mayoritas diisi oleh saham sektor teknologi, turun sebesar 3,1%.

Penyebab utama dari penurunan saham Nvidia adalah kekhawatiran investor terkait kemunculan DeepSeek, sebuah perusahaan AI asal China yang baru saja meluncurkan aplikasi asisten AI gratis.

DeepSeek menggunakan chip yang lebih murah dan mengalahkan ChatGPT untuk menjadi aplikasi AI terpopuler di App Store Amerika Serikat.

Peluncuran teknologi baru ini memicu ketidakpastian di kalangan investor, yang mulai mempertanyakan apakah perkembangan DeepSeek dapat mengganggu industri chip AI, yang selama ini didominasi oleh Nvidia.

Sistem pemrosesan grafis (GPU) Nvidia mendominasi pasar chip AI di AS, dengan banyak perusahaan besar seperti Alphabet, Meta, dan Amazon mengandalkan produk Nvidia untuk menjalankan model-model AI mereka. Namun, peluncuran DeepSeek menambah kekhawatiran soal permintaan chip, mengingat biaya produksi DeepSeek yang jauh lebih rendah daripada teknologi yang ada saat ini.

Sementara beberapa analis tetap optimis terhadap Nvidia, berpendapat bahwa perkembangan AI justru akan meningkatkan permintaan untuk komputasi, termasuk kebutuhan GPU yang lebih banyak, banyak investor yang mulai melakukan aksi profit taking setelah lonjakan besar saham Nvidia selama dua tahun terakhir.

Penurunan nilai kapitalisasi pasar Nvidia ini bahkan lebih besar daripada penurunan sebelumnya yang terjadi pada September 2024, yang mencapai US$279 miliar. Di sisi lain, perusahaan chip besar lainnya seperti Broadcom juga mencatatkan penurunan signifikan, dengan nilai pasar berkurang sekitar US$200 miliar pada hari yang sama.

Kerugian besar yang dialami Nvidia juga mempengaruhi kekayaan CEO Jensen Huang, yang turun sekitar US$21 miliar, menjadikannya turun ke peringkat ke-17 dalam daftar orang terkaya dunia versi Forbes.

Meskipun ada ketegangan antara AS dan China terkait ekspor chip, aplikasi DeepSeek menunjukkan betapa kompetitifnya perlombaan teknologi AI. Nvidia kini masih menempati posisi sebagai perusahaan publik dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar ketiga, setelah Apple dan Microsoft.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan