Jalan Amblas Semakin Parah, Polres Lampung Barat Kerahkan Personel Amankan Lalu Lintas
Satlantas Polres Lambar meningkatkan pemantauan lalulintas di titik jalan ambas KM 22, Pekon Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit, yang kondisinya kian parah. Foto Dok--
BALIKBUKIT - Amblasnya badan jalan di jalur Liwa-Krui di KM 22, Pekon Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat semakin mengkhawatirkan. Tanah longsor yang terjadi akibat curah hujan tinggi menggerus hampir separuh badan jalan, mengancam kelancaran transportasi di salah satu jalur utama tersebut.
Kendati demikian, Sat- Lantas Polres Lampung Barat, memastikan bahwa arus lalu lintas di kawasan ini tetap terpantau lancar meski kondisi jalan yang semakin parah.
Kasat Lantas, Iptu Deni Saputra, menjelaskan bahwa meskipun ruas jalan tersebut amblas, pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah antisipatif untuk menjaga agar arus lalu lintas tidak terganggu.
”Kami telah menugaskan personel di lokasi untuk memastikan kelancaran lalu lintas dan menjaga keselamatan pengendara,” ujar Iptu Deni disela melakukan pemantauan lalulintas di jalur tersebut, Rabu (29/1/2025).
Menurut Iptu Deni, pengawasan terhadap arus lalu lintas di lokasi amblas ini dilakukan secara intensif. “Kami terus memantau situasi di jalur Liwa menuju Krui dan sebaliknya. Walaupun jalan yang amblas ini sempit, alhamdulillah arus lalu lintas tetap berjalan lancar. Kendaraan dari kedua arah masih dapat melintas, meskipun lebih hati-hati,”tambahnya.
Meski demikian, Iptu Deni juga menegaskan bahwa pihaknya telah mengeluarkan imbauan untuk kendaraan dengan muatan lebih dari 2 ton untuk tidak melintasi jalan tersebut.
”Kami sudah pasang sejumlah banner peringatan di titik-titik strategis, serta memberi tahu pengendara agar kendaraan berat mencari jalur alternatif. Kondisi jalan yang sudah rawan bisa semakin memburuk jika beban yang terlalu berat terus melewatinya,”tegasnya.
Selain itu ia juga menjelaskan bahwa langkah ini diambil demi menghindari kerusakan lebih lanjut pada jalan yang terancam. “Pihak kami, bersama dengan instansi terkait, telah bekerja sama untuk memastikan bahwa tidak ada kendaraan yang melintas melebihi kapasitas yang dapat ditangani oleh jalan tersebut. Ini juga untuk mengurangi risiko kecelakaan di lokasi yang sangat rawan,”jelasnya.
Sebagai bagian dari upaya koordinasi, Satlantas Polres Lampung Barat tidak hanya memantau arus lalu lintas, tetapi juga berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya untuk melakukan pemulihan segera. “Kami berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan jangka panjang. Pemasangan rambu dan pemberitahuan ini adalah langkah pertama yang kami ambil untuk memastikan pengendara tetap aman," ujarnya.
Untuk mengantisipasi potensi bahaya lain yang mungkin timbul akibat curah hujan yang masih tinggi, pihak Polres Lampung Barat juga berencana untuk memasang lebih banyak tanda peringatan, serta memperpanjang pengawasan di jalur tersebut.
”Kami akan terus melakukan pemantauan, terutama di malam hari, karena kecelakaan sering terjadi pada waktu tersebut. Kami juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan menghindari perjalanan jika tidak mendesak," lanjut Iptu Deni.
Diketahui, sebelumnya kerusakan jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Pesisir Barat terus perhatian serius. Untuk memastikan prioritas penanganan, tim BPJN menurunkan tim untuk mengecek kondisi terkini.
Hasilnya, dua titik jalan amblas yang baru-baru ini terjadi, yakni di KM 26 dan KM 24 Pekon Kubuperahu dan Pemangku I, Pekon Kubuperahu, Kabupaten Lampung Barat, menjadi fokus utama bagi PPK 2.3 BPJN Wilayah II Lampung untuk memulai penanganan di bulan Februari mendatang.
Koordinator Teknik Lapangan BPJN, Rusmadi Ghani, mendampingi PPK 2.3 Joko Wisargo menyampaikan bahwa perbaikan dua titik tersebut telah diprioritaskan, dengan rencana penanganan dimulai pada Februari 2025. Pekerjaan perbaikan ini diharapkan selesai sebelum Lebaran, dengan tujuan untuk menjaga kelancaran lalu lintas pada musim mudik yang akan datang.