Isu Adanya Kenaikan Harga LPG 3 Kg Ditepis PT Pertamina
Penyaluran Liquefied Petroleum Gas (LPG) bersubsidi tabung 3 kilogram (kg). Foto CNBC--
Radarlambar.bacakoran.co- Dalam beberapa waktu terakhir, muncul spekulasi mengenai kenaikan harga Liquefied Petroleum Gas (LPG) bersubsidi 3 kg di berbagai daerah. Isu ini berkembang seiring adanya laporan dari masyarakat yang mengeluhkan harga jual LPG 3 kg di tingkat pengecer yang lebih tinggi dari harga yang telah ditetapkan.
Menanggapi hal tersebut, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari, menjelaskan bahwa PT Pertamina (Persero) menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada kebijakan kenaikan harga untuk LPG subsidi 3 kg.
Pertamina memastikan bahwa harga LPG 3 kg di pangkalan resmi tetap mengacu pada Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh masing-masing pemerintah daerah. Namun, dalam praktiknya, masyarakat sering kali membeli LPG di pengecer yang menetapkan harga di luar kendali pemerintah dan Pertamina. Hal inilah yang kemudian memunculkan spekulasi bahwa harga LPG 3 kg mengalami kenaikan, padahal harga di pangkalan resmi tetap stabil sesuai regulasi.
Sebagai langkah antisipasi terhadap isu ini, Pertamina mengimbau masyarakat agar lebih bijak dalam membeli LPG 3 kg, yakni dengan memastikan pembelian dilakukan di pangkalan resmi. Pangkalan LPG resmi Pertamina dapat dikenali dari papan nama atau spanduk yang mencantumkan statusnya sebagai distributor resmi, dengan harga yang telah diatur sesuai kebijakan pemerintah daerah. Selain itu, masyarakat juga dapat memastikan ketersediaan stok LPG 3 kg dengan menghubungi agen resmi yang berada di wilayahnya masing-masing.
Selain memastikan harga tetap terjangkau, pembelian di pangkalan resmi juga memberikan jaminan mutu bagi konsumen. Tabung LPG yang dijual di pangkalan resmi berasal langsung dari agen resmi Pertamina, sehingga keasliannya lebih terjamin. Konsumen juga dapat melakukan penimbangan ulang untuk memastikan isi tabung sesuai dengan standar yang berlaku.
Saat ini, Pertamina telah menyalurkan LPG 3 kg melalui lebih dari 259.000 pangkalan yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk memastikan distribusi LPG semakin merata, Pertamina terus menjalankan program One Village One Outlet (OVOO), yang bertujuan menyediakan minimal satu pangkalan di setiap desa. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat pada pengecer yang sering kali menjual LPG dengan harga lebih tinggi.
Di sisi lain, Pertamina juga tengah berupaya memperbaiki rantai distribusi dengan mengajak para pengecer untuk bergabung menjadi pangkalan resmi. Dengan cara ini, pengecer yang sebelumnya menjual LPG dengan harga tidak terkendali bisa masuk dalam sistem distribusi resmi dan mengikuti harga yang telah ditetapkan pemerintah.
Meskipun harga LPG 3 kg di pangkalan resmi tetap stabil, Pertamina tetap melakukan pemantauan di lapangan guna memastikan tidak ada oknum yang memanfaatkan kondisi ini untuk menaikkan harga secara sepihak. Masyarakat diimbau untuk segera melaporkan jika menemukan adanya lonjakan harga di luar ketentuan agar dapat segera ditindaklanjuti.
Dengan adanya klarifikasi dari Pertamina, diharapkan masyarakat tidak lagi termakan isu kenaikan harga LPG 3 kg yang belum terbukti kebenarannya. Pemerintah daerah juga diharapkan dapat terus melakukan pengawasan terhadap distribusi LPG subsidi agar harga tetap terkendali dan tepat sasaran, sehingga subsidi benar-benar dapat dinikmati oleh masyarakat yang membutuhkan. *