UMKM Dapat Kredit Khusus

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. -Foto DokNet --

Radarlambar.bacakoran.co - Pemerintah Indonesia kembali memberikan dukungan kepada sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan meluncurkan program kredit khusus untuk sektor padat karya.

Program yang dirancang untuk memperkuat daya saing UMKM ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi, khususnya dalam sektor ekspor. Kredit tersebut mendapatkan subsidi bunga hingga 5 persen, sebuah langkah yang diambil untuk meringankan beban pelaku usaha kecil di tengah tantangan ekonomi global.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa program ini diberi nama "Kredit Investasi untuk Sektor Padat Karya" dan diharapkan dapat memberikan dorongan signifikan bagi UMKM. 

Menurutnya, fasilitas ini memberikan kesempatan bagi UMKM untuk memperluas usahanya, terutama dalam meningkatkan produk yang siap diekspor. Airlangga menegaskan bahwa Kementerian Keuangan di bawah pimpinan Sri Mulyani telah menyetujui untuk memberikan subsidi bunga lima persen bagi UMKM yang memanfaatkan kredit ini, tanpa memandang bank mana yang memberikan fasilitas kredit tersebut.

Bu Menteri Keuangan sudah setuju bahwa bank manapun yang memberikan kredit investasi untuk UMKM, bunga tersebut akan disubsidi lima persen. Ini adalah kesempatan untuk UMKM meningkatkan kapasitas produksi mereka, khususnya untuk ekspor, kata Airlangga dalam acara BRI Microfinance Outlook 2025 di ICE BSD City, Banten, pada Kamis (30/1).

Program ini mencakup beberapa sektor padat karya yang menjadi fokus pemerintah, antara lain industri tekstil atau garmen, alas kaki, makanan dan minuman, furnitur, serta sektor-sektor lain yang melibatkan jumlah tenaga kerja tertentu. Program ini dirancang untuk memberi ruang bagi pelaku usaha di sektor-sektor tersebut untuk berkembang, menciptakan lapangan pekerjaan, dan pada akhirnya meningkatkan daya saing ekonomi nasional.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari langkah pemerintah untuk menjaga kesehatan perekonomian Indonesia. Ia menambahkan bahwa selain kredit dengan bunga subsidi, pemerintah juga terus merumuskan berbagai kebijakan fiskal untuk mendukung sektor-sektor padat karya, dengan harapan dapat menciptakan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Kredit dengan suku bunga yang disubsidi hingga lima persen ini di luar Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang selama ini telah berpihak pada kelompok menengah dan mikro. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk memperkuat sektor UMKM di Indonesia, ujar Sri Mulyani.

Meski ada kecenderungan suku bunga meningkat di pasar, Sri Mulyani menegaskan bahwa pemerintah akan terus mengintervensi dengan berbagai kebijakan untuk meringankan beban pelaku usaha, terutama yang berada di segmen UMKM. Subsidi bunga ini diharapkan dapat memberikan ruang bagi pelaku UMKM untuk tetap berkembang meskipun tantangan ekonomi global semakin berat.

Kami akan terus melakukan langkah-langkah fiskal untuk mendukung sektor-sektor yang berkontribusi besar pada penciptaan lapangan kerja dan penguatan ekonomi, terutama bagi pelaku usaha menengah dan kecil, tutup Sri Mulyani.

Dengan adanya dukungan dari pemerintah melalui kredit dengan bunga yang disubsidi ini, diharapkan sektor UMKM Indonesia dapat lebih kompetitif di pasar internasional dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.(*/adi)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan