Putin Makin Perkasa, Zelensky Desak NATO Kirim Senjata Nuklir!
Ukraina semakin terdesak, Zelensky minta dukungan senjata nuklir dari NATO-instagram@zelenskyy_official-
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Situasi perang antara Rusia dan Ukraina semakin memanas. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, kembali membuat pernyataan mengejutkan dengan meminta negara-negara NATO untuk memberikan senjata nuklir kepada Kyiv.
Permintaan ini muncul setelah pasukan Rusia menguasai sebagian besar wilayah timur Ukraina, membuat posisi militer Ukraina semakin terdesak.
Dalam wawancara dengan Politico, Zelensky menegaskan bahwa proses keanggotaan Ukraina di NATO terlalu lama, sehingga perlu ada jaminan keamanan lain agar negaranya tidak terus-menerus menjadi sasaran invasi Rusia.
Menurutnya, jika NATO tidak segera menerima Ukraina sebagai anggota, maka opsi terbaik adalah memberikan akses ke persenjataan nuklir.
"Jika proses bergabung dengan NATO berlangsung bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun, lalu apa yang akan melindungi kami dari kejahatan ini selama periode tersebut? Rudal yang mana? Paket dukungan seperti apa? Jika demikian, berikan kami senjata nuklir!" tegasnya.
Ukraina sebenarnya pernah memiliki senjata nuklir setelah runtuhnya Uni Soviet pada awal 1990-an. Namun, pada tahun 1994, negara itu sepakat untuk menyerahkan persediaan nuklirnya sebagai bagian dari Memorandum Budapest.
Sebagai gantinya, Ukraina menerima jaminan keamanan dari Rusia, Amerika Serikat, dan Inggris. Namun, sejak aneksasi Krimea oleh Rusia pada 2014 dan invasi besar-besaran pada 2022, perjanjian itu tampak tak berarti.
Kini, Zelensky menuntut solusi nyata dari negara-negara Barat. Selain senjata nuklir, ia juga meminta dukungan pendanaan untuk merekrut satu juta tentara tambahan serta penempatan pasukan asing di wilayah-wilayah yang masih dikuasai Ukraina.
"Kembalikan senjata nuklir kepada kami. Berikan kami sistem rudal. Jika tidak, bantu kami membiayai satu juta tentara. Pindahkan pasukan Anda ke wilayah Ukraina agar rakyat kami bisa merasa aman," lanjutnya.
Sementara itu, Rusia semakin gencar mengeluarkan ancaman nuklir. Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, yang kini menjabat sebagai Wakil Dewan Keamanan Rusia, menegaskan bahwa negaranya tidak akan ragu menggunakan senjata nuklir jika merasa terancam.
Ancaman ini bukan sekadar omong kosong. Rusia telah beberapa kali meningkatkan eskalasi dengan uji coba rudal hipersonik dan penggelaran hulu ledak nuklir taktis di Belarus. Jika situasi terus memburuk, dunia bisa menghadapi krisis nuklir terbesar sejak Perang Dingin.
Apakah NATO akan memenuhi permintaan Zelensky? Atau justru ketegangan ini akan membawa dunia ke ambang Perang Dunia III? Yang jelas, perang di Ukraina belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir dalam waktu dekat. (*)