Kapal Penangkap Ikan Tenggelam di Perairan Korea Selatan, Lima Awak Hilang Termasuk Seorang WNI

Ilustrasi kapal tenggelam.// Foto: Istimewa.--

Radarlambar.Bacakoran.co - Minggu, 9 Februari 2025 kemarin, dilaporkan sebuah insiden tragis terjadi di perairan lepas pantai Yeosu, Korea Selatan, ketika sebuah kapal penangkap ikan berbobot 139 ton tenggelam. Kapal yang membawa 14 awak itu menghilang dari radar, dan lima orang hingga malam hari masih dilaporkan hilang, termasuk seorang warga negara Indonesia (WNI).

Kronologi Kejadian
Laporan awal diterima oleh penjaga pantai Korea Selatan pada pagi hari, yang mengindikasikan kapal tersebut hilang di perairan sekitar Yeosu. Beberapa jam kemudian, tim penyelamat berhasil menemukan bangkai kapal tersebut tenggelam di kedalaman sekitar 80 meter. Kapal tersebut beroperasi bersama dengan empat kapal penangkap ikan lainnya, namun tidak sempat mengirimkan sinyal darurat sebelum kejadian.
Awak Kapal dan Korban

Awak kapal terdiri dari 14 orang, dengan komposisi 8 warga Korea Selatan, 3 warga Vietnam, dan 3 warga Indonesia. Tim penyelamat berhasil menemukan 8 orang yang terombang-ambing di laut atau berada di sekoci penyelamat. Namun, sayangnya 4 dari mereka, yang semuanya merupakan warga Korea Selatan, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Empat orang lainnya yang berhasil selamat terdiri dari dua warga Vietnam dan dua WNI, yang saat ini dilaporkan dalam kondisi stabil.

Seorang awak kapal ditemukan di dalam bangkai kapal, namun identitasnya belum diumumkan, dan penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan oleh pihak berwenang.

Keadaan Cuaca dan Penyebab Kecelakaan
Menurut saksi mata dan keterangan awak kapal yang selamat, kapal sempat mengalami kemiringan ke sisi kiri sebelum akhirnya tenggelam. Dari total 14 awak, hanya tiga yang tetap berada di dalam kapal saat insiden terjadi, sementara yang lainnya melompat ke laut untuk menyelamatkan diri. Kondisi cuaca saat kejadian dilaporkan cukup buruk dengan gelombang tinggi, yang mungkin menjadi faktor yang memperburuk situasi.

Pihak penjaga pantai Korea Selatan menyatakan bahwa terbaliknya kapal berbobot 139 ton ini merupakan kejadian yang jarang terjadi, sehingga penyelidikan lebih lanjut tengah dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab pasti kecelakaan ini.
Upaya Pencarian dan Penyelamatan

Hingga malam hari, pencarian terus dilakukan dengan melibatkan 24 kapal patroli, empat kapal angkatan laut, 13 pesawat, dan sejumlah kapal sipil. Upaya penyelamatan berlangsung dengan penuh tantangan, termasuk insiden kecil saat sebuah speedboat milik penjaga pantai terbalik akibat gelombang tinggi. Beruntung, seluruh enam personel yang ada di dalamnya berhasil diselamatkan tanpa cedera.
Latar Belakang Kapal

Kapal penangkap ikan yang terlibat dalam insiden ini berangkat dari Pelabuhan Gamcheon di Busan pada 8 Februari 2025. Kapal ini menuju perairan dekat Pulau Heuksan di barat daya Provinsi Jeolla Selatan untuk kegiatan penangkapan ikan. Namun, sebelum kapal tenggelam, tidak ada sinyal darurat yang dikirimkan untuk memberi tahu adanya masalah.

Penyelidikan lebih lanjut akan dilaksanakan untuk mengungkap penyebab kecelakaan yang menyebabkan hilangnya sejumlah awak kapal ini, serta untuk memastikan keselamatan pelayaran di perairan Korea Selatan ke depannya.
 

Insiden tenggelamnya kapal penangkap ikan ini menyoroti tantangan keselamatan pelayaran di perairan Korea Selatan, terutama dalam kondisi cuaca buruk. Upaya pencarian yang melibatkan berbagai instansi terus dilakukan, sementara pihak berwenang berupaya menemukan sisa awak kapal yang masih hilang dan mengungkap penyebab pasti kejadian ini.

pihaknya berharap para korban yang hilang dapat segera ditemukan, dan keluarga mereka mendapatkan kejelasan serta dukungan dalam situasi yang sangat sulit ini. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan