5 Manfaat Perubahan Skema Pensiun PNS dari Pay-As-You-Go ke Fully Funded

Reporter: Lusiana Purba |

Editor: Budi Setiawan |

Selasa , 11 Feb 2025 - 14:44

ILUSTRASI: Sistem pensiun fully funded memungkinkan PNS mengelola dana pensiun lebih mandiri dan mengurangi ketergantungan pada APBN-Foto Korpri.go.id-

3. Peningkatan Nilai Dana Pensiun: Iuran yang terkumpul bisa diinvestasikan, memungkinkan dana pensiun berkembang lebih optimal, yang akan membantu mengurangi jumlah kewajiban negara untuk membayar pensiun di masa depan.

4. Kesadaran PNS untuk Menabung: PNS juga akan berperan aktif dengan menyetor iuran pensiun dari gaji mereka, yang akan meningkatkan disiplin dalam menabung dan merencanakan masa depan.

5. Insentif Pajak: Pada saat pensiun, manfaat yang diterima bisa dikenakan insentif pajak, yang memberikan keuntungan finansial lebih bagi penerima pensiun.

Penerapan skema fully funded ini memang memerlukan anggaran tambahan setiap bulan untuk menyisihkan iuran pensiun bagi setiap PNS.

Namun, seiring berjalannya waktu, sistem ini akan memastikan bahwa pensiunan PNS lebih terjamin dan tidak bergantung pada anggaran negara dalam jangka panjang.

Dengan sistem Pensiun Iuran Pasti (PIP), PNS diwajibkan untuk menyetor sejumlah dana tertentu setiap bulan, yang besar kecilnya manfaat pensiun bergantung pada tiga faktor utama: jumlah iuran, hasil investasi, dan lamanya masa kerja.

Sistem ini menawarkan lebih banyak stabilitas keuangan bagi PNS setelah mereka pensiun.

Secara keseluruhan, sudah saatnya bagi pemerintah untuk mempertimbangkan perubahan skema pensiun PNS dari pay as you go ke fully funded, agar pensiun PNS dapat lebih terjamin dan sejahtera, serta mengurangi ketergantungan pada anggaran negara. (*)

5 manfaat perubahan skema pensiun pns dari pay-as-you-go ke fully funded                            radarlambar.bacakoran.co - seiring berjalannya waktu, beban negara dalam membayar pensiunan pns melalui apbn terus meningkat. 
setiap tahunnya, jumlah pensiunan pns meningkat rata-rata sekitar 116 ribu orang, atau sekitar 3,1 persen. 
pada tahun 2025 diperkirakan jumlah pensiunan pns akan mencapai 3,76 juta orang, yang lebih banyak dibandingkan tahun 2024 yang berjumlah 3,65 juta pensiunan. 
pada tahun 2029, jumlah ini diprediksi bisa mencapai 4,25 juta pensiunan, yang tentu saja akan menjadi beban bagi apbn.
pada tahun 2024, beban apbn untuk membayar pensiunan pns diperkirakan mencapai rp 164,4 triliun, ditambah dengan biaya operasional yang diperkirakan sekitar rp 850 miliar pada tahun 2025. 
saat ini, pembayaran pensiunan pns sepenuhnya ditanggung oleh negara melalui apbn, yang jika tidak segera diubah, akan terus menjadi beban yang signifikan.
sehubungan dengan hal tersebut, direktorat jenderal perbendaharaan (djpb) kementerian keuangan ri sedang mengkaji perubahan skema pensiun pns, tni, dan polri. 
salah satu perubahan yang sedang dipertimbangkan adalah mengubah skema pensiun dari sistem "pay as you go" (yang tidak didanakan) menjadi "fully funded" (didana setiap bulan).
dengan skema fully funded, dana pensiun untuk pns akan disisihkan dan dikelola secara sistematis oleh pemerintah dan setiap pns mulai dari mereka bekerja. 
setiap bulan, iuran pensiun akan dikumpulkan dan diinvestasikan, sehingga saat pns pensiun, mereka menerima manfaat pensiun dari akumulasi iuran yang telah disetor selama mereka bekerja.
jika skema ini diterapkan, berikut adalah lima manfaat yang dapat diperoleh:
1. beban negara berkurang: dana pensiun pns tidak lagi menjadi beban langsung bagi negara. sebaliknya, pembayaran pensiun akan berasal dari iuran yang telah disetor selama masa kerja, baik oleh pemerintah maupun pns.
 
2. pendanaan lebih terstruktur: dengan sistem yang lebih terstruktur, dana pensiun dapat dikelola secara lebih efektif dan efisien. hal ini akan mengurangi beban negara serta biaya administrasi yang tinggi.
 
3. peningkatan nilai dana pensiun: iuran yang terkumpul bisa diinvestasikan, memungkinkan dana pensiun berkembang lebih optimal, yang akan membantu mengurangi jumlah kewajiban negara untuk membayar pensiun di masa depan.
 
4. kesadaran pns untuk menabung: pns juga akan berperan aktif dengan menyetor iuran pensiun dari gaji mereka, yang akan meningkatkan disiplin dalam menabung dan merencanakan masa depan.
 
5. insentif pajak: pada saat pensiun, manfaat yang diterima bisa dikenakan insentif pajak, yang memberikan keuntungan finansial lebih bagi penerima pensiun.
 
penerapan skema fully funded ini memang memerlukan anggaran tambahan setiap bulan untuk menyisihkan iuran pensiun bagi setiap pns. 
namun, seiring berjalannya waktu, sistem ini akan memastikan bahwa pensiunan pns lebih terjamin dan tidak bergantung pada anggaran negara dalam jangka panjang.
dengan sistem pensiun iuran pasti (pip), pns diwajibkan untuk menyetor sejumlah dana tertentu setiap bulan, yang besar kecilnya manfaat pensiun bergantung pada tiga faktor utama: jumlah iuran, hasil investasi, dan lamanya masa kerja. 
sistem ini menawarkan lebih banyak stabilitas keuangan bagi pns setelah mereka pensiun.
secara keseluruhan, sudah saatnya bagi pemerintah untuk mempertimbangkan perubahan skema pensiun pns dari pay as you go ke fully funded, agar pensiun pns dapat lebih terjamin dan sejahtera, serta mengurangi ketergantungan pada anggaran negara. (*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Lambar - Rabu, 12 Februari 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan