Istana Bantah Narasi 'Indonesia Gelap', Tegaskan Optimisme Pembangunan

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi. - Foto Sekretariat Negara--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Pemerintah menegaskan bahwa narasi "Indonesia Gelap" yang digaungkan dalam demonstrasi mahasiswa tidak mencerminkan kenyataan.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menilai bahwa kebebasan berekspresi harus tetap berlandaskan fakta dan tidak menyebarkan informasi yang menyesatkan.
Menurutnya, pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto masih dalam tahap awal dan terus berupaya mencari solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi.
Meski belum bisa memenuhi semua harapan, ia menekankan bahwa pemerintah bekerja secara progresif untuk membangun Indonesia ke arah yang lebih baik.
Salah satu tuntutan utama demonstrasi adalah penolakan terhadap efisiensi anggaran, khususnya di sektor pendidikan dan kesehatan.
Namun, pemerintah memastikan bahwa kebijakan ini tidak akan menghambat kinerja kementerian dan lembaga terkait.
Efisiensi anggaran disebut sebagai langkah strategis untuk meningkatkan efektivitas program-program pemerintah tanpa mengorbankan kesejahteraan masyarakat.
Di sisi lain, aksi demonstrasi yang berlangsung selama tiga hari ini membawa 13 tuntutan, termasuk pendidikan gratis dan evaluasi program makan bergizi gratis (MBG).
Meski begitu, pemerintah tetap menghormati hak mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi mereka.
Presiden Prabowo sendiri disebut telah terbiasa dengan dinamika politik dan terbuka terhadap berbagai kritik serta masukan dari masyarakat.
Demonstrasi ini akan mencapai puncaknya pada Kamis mendatang, dengan aksi yang terus berlangsung di berbagai kota.
Pemerintah berharap dialog tetap menjadi solusi utama dalam menyelesaikan perbedaan pandangan terkait kebijakan yang sedang dijalankan. (*)