Cegah Penyalahgunaan Narkoba, Rutan Krui Gelar Tes Urine Dadakan

CEGAH penyalahgunaan Narkoba, Rutan Krui gelar tes urine dadakan terhadap warga binaan dan pegawai, sekaligus razia kamar hunian, Selasa 18 Februari 2025. Foto Dok--
PESISIR TENGAH – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Krui, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), melaksanakan tes urine mendadak terhadap sejumlah warga binaan pemasyarakatan (WBP) dan pegawai, sebagai upaya pencegahan penyalahgunaan dan peredaran narkoba di lingkungan Rutan Krui, Selasa, 18 Februari 2025.
Kepala Rutan Krui, Fajar Ferdinan, A.Md.IP., S.H., M.H., melalui Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan, Jonli Oswan, S.H., menjelaskan, kegiatan tes urine itu sekaligus sebagai implementasi instruksi dari Kantor Wilayah Kemenkumham Lampung. Tes urine itu dilakukan secara acak, dengan sampel yang melibatkan empat WBP dan satu pegawai. Tes itu dilakukan secara selektif, tujuan utamanya adalah untuk mengurangi potensi penyalahgunaan narkoba dalam Rutan.
“Kita mengambil sampel secara acak, terdiri dari empat orang WBP dan satu pegawai. Hasil tes menunjukkan bahwa seluruhnya negatif narkoba,” katanya.
Dikatakannya, Rutan Krui tetap akan berupaya maksimal untuk menjaga kondisi bebas dari penyalahgunaan narkoba dalam instansi ini. Pelaksanaan tes urine ini juga bukanlah langkah terakhir dalam upaya pemberantasan narkoba di dalam Rutan Krui. Walaupun hasilnya negatif, tentunya Ritan Krui tetap harus waspada dan melanjutkan langkah-langkah pencegahan.
“Rutan Krui harus terus bebas dari narkoba, dan kita akan menindak tegas siapapun yang terlibat dalam peredaran atau penyalahgunaan narkoba di dalamnya,” jelasnya.
Selain tes urine, kata dia, pihak Rutan Krui juga melakukan penggeledahan kamar hunian warga binaan. Penggeledahan ini bertujuan untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban di dalam lingkungan Rutan. Selama penggeledahan, petugas menemukan berbagai barang yang dapat memicu gangguan, seperti tali temali, korek api bekas, pena, serta barang-barang lainnya yang dinilai dapat emicu gangguan keamanan di dalam Rutan Krui ini.
“Barang-barang tersebut dapat menimbulkan potensi gangguan keamanan, sehingga kita akan terus melakukan pengawasan dan penindakan terhadap hal-hal yang dapat membahayakan ketertiban di dalam Rutan Krui,” pungkasnya. *