Menelusuri Jejak Kopi, Siswa SDIT Belajar dari Kebun Hingga Cangkir

Puluhan siswa kelas IV SDIT Daarul Qudwah melaksanakan kunjungan edukatif ke Sekolah Kopi yang berlokasi di Kecamatan Sumber Jaya, Kabupaten Lampung Barat . -Foto Dok---
BALIKBUKIT – Kunjungan edukatif menjadi salah satu program unggulan Sekolah Islam Terpadu (SDIT) Daarul Qudwah, Lampung Barat. Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih luas bagi siswa melalui metode pembelajaran di luar kelas. Dengan mengusung konsep eksplorasi langsung ke lapangan, program ini diadakan setiap tahun untuk setiap jenjang kelas, bertujuan menambah wawasan dan memperkuat pemahaman materi yang telah dipelajari di sekolah.
Puluhan siswa kelas IV SDIT Daarul Qudwah melaksanakan kunjungan edukatif ke Sekolah Kopi yang berlokasi di Kecamatan Sumber Jaya, Kabupaten Lampung Barat belum lama ini. Kegiatan ini dipilih sebagai bagian dari upaya memperkenalkan siswa kepada potensi lokal daerah, khususnya dalam bidang pertanian dan ekonomi kreatif.
Dial Saks Robin, guru kelas IV, menjelaskan bahwa program ini tidak hanya berfungsi sebagai penyegaran (refreshing) bagi siswa, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran yang lebih aplikatif.
“Kami ingin siswa mendapatkan pengalaman nyata. Dengan belajar langsung di lapangan, mereka bisa memahami materi secara lebih konkret, terutama tentang potensi ekonomi berbasis pertanian yang menjadi ciri khas Lampung Barat,” ujarnya.
Dikatakan bahwa kunjungan ini tidak hanya memperkenalkan siswa pada proses produksi kopi, tetapi juga mengajarkan konsep ekonomi masyarakat yang telah dipelajari di sekolah.
“Kami ingin siswa memahami bahwa kopi bukan sekadar minuman, tetapi juga mata pencaharian utama banyak warga di Lampung Barat. Ini membantu mereka memahami keterkaitan antara pelajaran di sekolah dengan kehidupan sehari-hari,” tambah Dial Saks Robin.
Sebagai sekolah yang berbasis Islam terpadu, SDIT Daarul Qudwah juga mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dalam setiap kunjungan edukatif. Dalam sesi refleksi setelah kunjungan, siswa diajak untuk memahami bagaimana Islam mendorong umatnya untuk bekerja keras, menjaga alam, dan memanfaatkan sumber daya dengan bijak.
“Kami berharap kunjungan seperti ini dapat menjadi inspirasi bagi siswa untuk lebih menghargai hasil bumi, memahami peran ekonomi masyarakat, serta belajar untuk bersyukur atas rezeki yang diberikan Allah,”tutup Dial Saks Robin.
Sementara itu, dalam kunjungan itu, siswa dipandu oleh seorang tutor, Pak Mulyanto, yang akrab disapa Pak Mul. Ia menjelaskan berbagai tahapan dalam produksi kopi, mulai dari penanaman, panen, pengolahan biji kopi, hingga teknik penyeduhan yang tepat.
Pak Mul mengajak siswa mengunjungi kebun kopi untuk mengenali perbedaan antara kopi robusta dan arabika, dua jenis kopi utama yang menjadi komoditas unggulan di Lampung Barat. Ia juga mengajarkan teknik sederhana dalam memilih biji kopi berkualitas dan memperkenalkan proses pengolahan kopi dari hulu ke hilir.
“Sebagai bagian dari kegiatan interaktif, siswa kita beri berkesempatan untuk mencoba langsung teknik dasar menyeduh kopi. Meskipun mereka belum diperbolehkan mengonsumsi kopi, mereka mendapatkan wawasan mengenai bagaimana industri kopi lokal dapat berkembang dan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat,”jelasnya.
Dia program kunjungan edukatif SDIT Daarul Qudwah bertujuan menumbuhkan kecintaan siswa terhadap daerahnya sendiri serta membangun pola pikir kreatif dalam melihat peluang ekonomi lokal. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana menanamkan nilai-nilai kemandirian, keingintahuan, dan semangat belajar dari pengalaman nyata.(edi)