Rusia Tawarkan Proposal PLTN, Indonesia Bersiap Masuki Era Energi Nuklir

Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo-PPIP MENLHK-
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - lndonesia semakin serius dalam upayanya untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) sebagai bagian dari strategi transisi energi.
Dalam pertemuan CNBC Indonesia Economic Outlook 2025 yang digelar di Jakarta, Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, mengungkapkan bahwa pemerintah tengah menjajaki berbagai opsi pembangunan PLTN, dengan salah satu tawaran terbaik datang dari Rusia.
Rencana pembangunan PLTN ini menjadi bagian dari target ambisius pemerintah untuk mencapai kapasitas energi bersih sebesar 103 Giga Watt (GW).
Setiap tahunnya, Indonesia berencana menambah kapasitas energi sebesar 7 GW guna memenuhi target tersebut.
Dari total kapasitas yang dicanangkan, sekitar 75 GW diharapkan bersumber dari energi terbarukan, sementara nuklir menjadi salah satu opsi untuk menambah kestabilan pasokan listrik di masa depan.
Rusia, sebagai salah satu negara dengan pengalaman panjang dalam teknologi nuklir, telah menawarkan proposal pembangunan PLTN dengan sejumlah keunggulan yang dinilai menguntungkan bagi Indonesia.
Pemerintah Indonesia kini tengah mempertimbangkan berbagai aspek dari tawaran ini, termasuk teknologi yang akan digunakan, skema pembiayaan, serta dampaknya terhadap ketahanan energi nasional.
Selain itu, pendanaan proyek PLTN ini direncanakan melibatkan Danatara Indonesia, sebuah skema pendanaan yang mengelola investasi strategis bagi pengembangan infrastruktur dan energi.
PT PLN (Persero), sebagai salah satu BUMN utama dalam sektor ketenagalistrikan, turut berperan dalam inisiatif ini untuk memastikan bahwa proyek PLTN dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan energi nasional.
Dengan masuknya nuklir dalam peta jalan transisi energi, Indonesia berupaya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil serta meningkatkan penggunaan energi bersih yang lebih stabil dan berkelanjutan.
Namun, tantangan besar masih menghadang, mulai dari regulasi, kesiapan infrastruktur, hingga penerimaan publik terhadap penggunaan energi nuklir.
Jika proyek ini berjalan sesuai rencana, Indonesia akan memasuki babak baru dalam sektor energi, dengan nuklir sebagai bagian dari solusi jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional yang terus meningkat.
Keputusan akhir mengenai tawaran dari Rusia serta langkah konkret pembangunan PLTN masih akan dibahas lebih lanjut oleh pemerintah dan pemangku kepentingan terkait. (*)