Jelang Ramadhan, Harga Cabai di Lambar Tak Kunjung Turun

Ilustrasi Cabai Merah--
BALIKBUKIT – Harga cabai di Kabupaten Lampung Barat masih bertahan tinggi, dengan harga yang berkisar antara Rp45.000 hingga Rp60.000 per kilogram. Kondisi ini tidak hanya dirasakan oleh pedagang, tetapi juga oleh konsumen.
Di Pasar Liwa, Kecamatan Balikbukit, harga cabai merah keriting, cabai merah mulsa, dan cabai rawit hijau masih tercatat tinggi, membuat warga merasa semakin kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dapur sehari-hari menjelang bulan Ramadhan.
Sri, salah satu pedagang sayur di Pasar Liwa, mengungkapkan bahwa harga cabai sudah mengalami kenaikan signifikan sejak bulan Desember 2024, dan hingga kini harga cabai belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. “Harga cabai masih mahal, bahkan sejak menjelang Natal tahun lalu. Namun, yang sedikit lebih baik adalah harga tomat yang mengalami penurunan,” ujarnya, Rabu (26/2/2025).
Sri menjelaskan bahwa kenaikan harga cabai ini disebabkan oleh stok yang terbatas dari petani, serta tingginya biaya transportasi dan harga obat-obatan pertanian. “Stok cabai dari petani sedikit, jadi mau tidak mau harga jualnya naik. Ditambah lagi, biaya transportasi dan obat-obatan pertanian yang juga mahal, membuat harga cabai semakin melambung,” aku Sri.
Kenaikan harga cabai ini semakin terasa menjelang bulan Ramadhan, di mana permintaan cabai meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan bahan makanan untuk persiapan buka puasa dan sahur. “Dengan permintaan yang terus meningkat, harga cabai semakin sulit untuk turun. Kami berharap harga cabai bisa segera normal kembali, dan stoknya juga tidak langka, sehingga kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi dengan harga yang wajar,” harapnya
Di sisi lain, Nita, seorang warga Kelurahan Waymengaku, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap harga cabai yang terus melonjak. “Harga cabai merah keriting Rp55.000 per kilogram, cabai merah mulsa sekitar Rp45.000 per kilogram, dan cabai rawit Rp60.000 per kilogram. Kenaikan harga cabai ini membuat kami harus pintar-pintar mengatur keuangan,” ujarnya.
Nita juga menambahkan, jika harga cabai terus melambung tinggi, ia terpaksa membeli dalam jumlah lebih sedikit dari biasanya. “Kalau harga cabai terus begini, ya mau tidak mau kami beli setengah kilogram saja, meski biasanya satu kilogram. Semoga saja harga cabai segera normal lagi agar bisa kembali terjangkau,” katanya dengan penuh harapan.
Tingginya harga cabai di Lampung Barat juga dipengaruhi oleh ketergantungan daerah ini pada pasokan cabai dari luar daerah. Selain itu, faktor cuaca yang kurang mendukung juga memengaruhi hasil panen petani cabai. *