Pastikan Keamanan Pangan, Puskesmas Bangkunat Edukasi Pedagang Takjil

PUSKESMAS Bangkunat bersama lintas sektoral melakukan pengecekan takjil yang dijual pedagang di pasar tradisional maupun dipinggiran jalan. foto dok--
BANGKUNAT - Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Bangkunat bersama lintas sektoral (linsek) memberikan edukasi dan imbauan kepada para pedagang takjil di wilayah kerjanya. Kegiatan itu bertujuan untuk memastikan bahwa makanan dan minuman yang dijual selama bulan Ramadan 1446 Hijriah aman, higienis, dan layak dikonsumsi masyarakat.
Kepala UPTD Puskesmas Bangkunat, Maria Susanti, S.Tr.Keb., mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan secara berkala, baik pada pagi hari maupun menjelang waktu berbuka puasa selama bulan Ramadan. Salah satu lokasi yang menjadi sasaran sosialisasi yakni di Pasar Way Heni, Pekon Penyandingan, Kecamatan Bangkunat, pada Selasa 4 Maret 2025.
Dalam kesempatan tersebut, petugas bersama lintas sektoral yang terdiri dari pemerintahan kecamatan, pemerintahan pekon, hingga Bhabinkamtibmas dan pihak terkait lainnya memberikan pemantauan langsung terhadap produk yang dijual serta mengedukasi pedagang mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan kualitas makanan.
“Edukasi yang diberikan meliputi berbagai aspek keamanan pangan, termasuk kebersihan alat serta bahan makanan yang digunakan,” kata Maria Susanti.
Ditambahkannya, para pedagang diimbau untuk memasak makanan dengan cara yang benar agar kandungan gizi tidak berkurang, sekaligus memastikan produk yang dijual tetap sehat dan berkualitas. Selain itu, pihak Puskesmas juga menegaskan larangan penggunaan bahan-bahan berbahaya dalam makanan. Salah satu yang menjadi perhatian yakni penggunaan pewarna buatan yang tidak aman, seperti pewarna tekstil yang sering disalahgunakan untuk memberikan warna mencolok pada makanan.
“Pedagang harus menggunakan pewarna makanan yang sudah terjamin keamanannya dan tidak diperbolehkan memakai pewarna tekstil atau zat kimia lain yang bisa berbahaya bagi kesehatan,” tegasnya.
Masih kata dia, selain pewarna makanan Puskesmas Bangkunat juga mengingatkan pedagang agar tidak menggunakan pemanis buatan dalam produk makanan dan minuman yang dijual. Pemanis buatan dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan, terutama jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Pihaknya menyarankan agar pedagang hanya menggunakan pemanis alami, seperti gula.
“Pemanis buatan bisa berdampak buruk bagi kesehatan, terutama bagi penderita diabetes dan anak-anak yang sering mengonsumsi jajanan dengan kadar pemanis tinggi,” jelasnya.
Tidak hanya itu, kata dia, kebersihan dalam penyimpanan dan penyajian takjil juga menjadi perhatian utama dalam sosialisasi ini. Pedagang diingatkan untuk selalu menutup makanan dan minuman yang dijual agar terhindar dari debu, lalat, dan kontaminasi lainnya yang dapat menurunkan kualitas produk. Artinya, takjil yang dijual, baik makanan maupun minuman, harus selalu dalam kondisi tertutup untuk menghindari paparan debu dan serangga.
“Hal ini harus benar-benar menjadi perhatian bagi pedagang agar makanan tetap bersih dan layak konsumsi,” ujarnya.
Ditambahkannya, selain faktor kebersihan bahan dan penyajian, Puskesmas Bangkunat juga mengimbau agar pedagang pada saat mengemas dan menyajikan makanan kepada pembeli disarankan untuk menggunakan sarung tangan plastik atau penjepit makanan agar tidak menyentuh makanan secara langsung, sebagai upaya untuk mengurangi risiko penyebaran bakteri dan memastikan makanan tetap higienis.
“Penggunaan sarung tangan atau penjepit makanan sangat disarankan saat melayani pembeli, agar makanan tetap bersih dan tidak terkontaminasi oleh tangan,” katanya.
Sementara itu, dalam pemantauan yang dilakukan oleh tim Puskesmas bersama lintas sektoral yang ada di wilayah ini belum menemukan adanya produk makanan atau minuman yang mengandung bahan berbahaya. Meski begitu, edukasi dan sosialisasi tetap dilakukan untuk memastikan bahwa pedagang memahami pentingnya menjaga kualitas produk yang mereka jual.
“Alhamdulillah, dari hasil pemantauan sementara, belum ditemukan adanya makanan atau minuman yang mengandung bahan berbahaya. Namun, kami tetap memberikan imbauan kepada para pedagang agar terus menjaga kualitas dan kebersihan produk mereka,” pungkasnya. *