Kisah WNI Jadi Guru PNS di Norwegia, Digaji Hingga Rp80 Juta Sebulan

Foto: Resty Armenia, WNI yang jadi PNS di Norwegia. Foto Ist--

Radarlambar.bacakoran.co- Resty Armenia, seorang warga negara Indonesia, kini bekerja sebagai guru pegawai negeri sipil (PNS) di Norwegia dengan gaji sekitar Rp80 juta per bulan. Perjalanannya menuju karier ini dimulai saat pandemi COVID-19 melanda dunia.

Lulusan program master dengan beasiswa Uni Eropa pada awal 2020 ini awalnya hanya mencoba melamar sebagai guru pengganti di sebuah taman kanak-kanak di Kota Stavanger, Norwegia.  

Norwegia yang saat itu mengalami kekurangan tenaga pendidik akibat pandemi membuka peluang bagi banyak tenaga kerja asing, termasuk Resty.

Meskipun kemampuan bahasa Norwegiannya belum lancar, ia diterima untuk mengisi posisi tersebut. Dengan latar belakang pendidikan di bidang kesejahteraan anak, ia kemudian memantapkan diri untuk berkarier di negara tersebut.  

Menurut Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), Norwegia memiliki tingkat kepuasan hidup yang tinggi, dengan standar hidup yang baik serta layanan publik yang berkualitas. Faktor ini menjadi alasan bagi banyak tenaga profesional asing untuk memilih berkarier di negara Nordik tersebut.  

Resty kini bekerja sebagai social teacher di sebuah sekolah dasar di Stavanger, bertanggung jawab mendampingi siswa dari kelas satu hingga kelas empat.

Sebagai PNS, ia menerima gaji pokok yang cukup besar, ditambah berbagai tunjangan seperti transportasi, pakaian, dan subsidi untuk pembelian sepeda. Meskipun biaya hidup di Norwegia tergolong tinggi dengan sistem pajak progresif, ia masih bisa menyisihkan 30-40 persen dari pendapatannya untuk tabungan dan investasi.  

Norwegia juga dikenal memiliki sistem jaminan sosial dan cuti orang tua yang sangat baik, menjadikannya salah satu negara ideal bagi mereka yang ingin membangun keluarga.

Namun, ada beberapa tantangan yang dihadapi, seperti musim dingin yang berlangsung hingga enam bulan serta sistem layanan kesehatan yang memiliki antrean panjang untuk bertemu dokter.  

Resty, yang telah lima tahun tinggal di Norwegia, memahami keresahan banyak warga Indonesia mengenai masa depan mereka. Ia menilai bahwa negara-negara seperti Norwegia memberikan kesempatan yang lebih adil bagi tenaga kerja asing yang memiliki kompetensi dan kualifikasi yang sesuai.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan