Pemerintah Rencanakan Pembangunan Kilang dengan Kapasitas 1 Juta Barrel di Berbagai Lokasi

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia-instagram@bahlillahadalia-

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Pemerintah Indonesia tengah merancang proyek besar untuk mendirikan kilang pengolahan minyak mentah menjadi bahan bakar, dengan kapasitas yang jauh lebih besar dibandingkan sebelumnya. Awalnya, pemerintah mengusulkan pembangunan kilang BBM dengan kapasitas 500.000 barrel, namun kini rencana tersebut diperluas menjadi kilang dengan kapasitas mencapai 1 juta barrel.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa perubahan rencana ini telah dibahas dalam rapat kabinet yang diadakan pada Senin malam (10/3), setelah Presiden menggelar jamuan makan malam untuk menyambut Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam di Istana Negara Jakarta.

"Dari rencana awal yang semula berkapasitas 500.000 barrel, kini kami telah mengubah perencanaan untuk memiliki kapasitas 1 juta barrel," kata Bahlil.

Pembangunan kilang ini akan dilakukan di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua, guna memastikan pemerataan pembangunan infrastruktur di seluruh negara.

Bahlil juga menyebutkan bahwa selain pembangunan kilang BBM, pemerintah berencana untuk membangun fasilitas produksi Dimethyl Ether (DME), yang bisa menjadi alternatif pengganti gas elpiji. Namun, ia belum merinci lokasi, kapasitas, dan estimasi investasi yang dibutuhkan untuk proyek DME ini.

Selain kilang BBM, proyek lainnya mencakup pembangunan fasilitas penyimpanan bahan bakar minyak dengan kapasitas hingga 1 juta barrel per hari. Pemerintah juga akan mendukung pengembangan energi terbarukan, salah satunya dengan pembangunan pabrik panel surya.

Pemerintah juga berencana mempercepat hilirisasi di berbagai sektor, seperti perikanan, perkebunan, dan kehutanan. Selain itu, sektor tambang, termasuk bauksit, nikel, dan timah, akan mendapat perhatian khusus untuk hilirisasi, dengan kebijakan terkait pasir kuarsa yang kini diangkat sebagai mineral kritikal.

 

Proses Evaluasi dan Dukungan Proyek oleh Danantara

Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, menegaskan bahwa setiap proyek yang didanai oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) akan melalui evaluasi menyeluruh.

Evaluasi tersebut akan mencakup berbagai aspek, termasuk analisis potensi pengembalian investasi, pengurangan ketergantungan impor energi, dan dampak pada penciptaan lapangan kerja. "Kami masih menghitung secara komprehensif. Setiap proyek yang didanai harus sudah matang dari segi perizinan, pertanahan, dan aspek lintas kementerian," kata Rosan.

Rosan menambahkan bahwa Danantara terbuka untuk menerima investasi dari investor lokal maupun asing dalam proyek-proyek yang sudah siap dan terukur risikonya. "Kami mengundang kolaborasi dengan pelaku usaha, baik domestik maupun internasional, dalam proyek yang sudah siap secara menyeluruh," tegas Rosan.

Proyek yang didukung oleh Danantara sejalan dengan tujuan pemerintah untuk mempercepat industrialisasi, yang juga mendukung target pengurangan emisi dan mencapai net zero emission.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan