Nasib Mega Proyek di IKN: Para Investor Tetap Lanjutkan Pembangunan Meski Ada Pemangkasan Anggaran

Pembangunan IKN tetap berjalan-instagram@ikn_id-

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara terus mendapat perhatian investor meski ada tantangan anggaran dari pemerintah. 

Beberapa emiten besar, seperti PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), menyatakan bahwa mereka tetap melanjutkan proyek-proyek mereka meski anggaran IKN sempat dipangkas dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

Sebelumnya, anggaran IKN tahap kedua periode 2025-2029 diperkirakan mencapai Rp 48,8 triliun, namun ada pemotongan pada DIPA IKN dari Rp 6,3 triliun menjadi Rp 5,2 triliun, atau berkurang Rp 1,15 triliun. 

Meski begitu, Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono mengungkapkan adanya tambahan anggaran sebesar Rp 8,1 triliun yang didukung oleh Presiden Prabowo Subianto, memberikan harapan bahwa proyek tetap berjalan.

Ciputra Group, yang terlibat dalam pembangunan 10 tower apartemen untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) dan 20 rumah tapak di IKN, menyatakan proses pembangunan tetap berjalan sesuai rencana, meskipun belum ada kejelasan tentang waktu pelaksanaan ground breaking. 

Pihak Ciputra terus berkoordinasi dengan Otorita IKN dalam sistem Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang menjadi bagian penting dalam pembangunan IKN.

Sementara itu, PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL), yang mengelola rumah sakit di IKN, juga tidak terpengaruh oleh pemangkasan anggaran dan melanjutkan pembangunannya dengan optimisme. 

Proyek Rumah Sakit Hermina Nusantara tahap pertama, yang memiliki kapasitas 100 tempat tidur, diperkirakan selesai tahun ini. 

Setelah itu, rumah sakit ini akan diperluas menjadi 200 tempat tidur dengan total anggaran sekitar Rp 650 miliar.

Grup Mayapada, yang melalui PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) telah membuka Mayapada Hospital Nusantara di IKN, juga tetap melanjutkan operasionalnya meski ada ketidakpastian terkait anggaran. 

Dato' Sri Tahir, konglomerat pemilik Grup Mayapada, menyatakan rumah sakit tersebut sudah beroperasi penuh dan tidak terpengaruh langsung oleh pemblokiran anggaran. 

Meski demikian, keuntungan dari investasi di sektor kesehatan ini diperkirakan membutuhkan waktu.

Meski ada tantangan dari anggaran, para investor ini tetap optimis dan fokus pada perkembangan proyek mereka, dengan harapan bisa berkontribusi besar terhadap kemajuan IKN Nusantara ke depan. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan