Asing Borong Saham Tambang Emas di Tengah IHSG Melemah

sejumlah saham tambang emas RI menjadi pilihan utama investor asing. Foto Dok/Net -. Foto/net--

Radarlambar.bacakoran.co - Pada awal pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan penurunan, melanjutkan koreksi yang terjadi pada akhir pekan sebelumnya. IHSG ditutup melemah sebesar 0,67% pada level 6.471,95 pada perdagangan Senin (17/3/2025).

Total nilai transaksi mencapai Rp 9,74 triliun dengan volume perdagangan mencapai 19,87 miliar saham yang diperdagangkan dalam 1,08 juta transaksi. Sebanyak 308 saham tercatat mengalami kenaikan, 279 saham melemah, dan 219 saham stagnan.

Namun, meskipun IHSG melemah, investor asing tercatat kembali melakukan penjualan bersih sebesar Rp 885,84 miliar di seluruh pasar, dengan rincian penjualan Rp 848,50 miliar di pasar reguler dan Rp 37,34 miliar di pasar negosiasi dan tunai.

Di sisi lain, sejumlah saham tambang emas menjadi pilihan utama investor asing. Berdasarkan data dari Stockbit, investor asing tampak agresif membeli saham-saham dari beberapa emiten yang bergerak di sektor pertambangan emas.

Lonjakan harga emas yang baru-baru ini tercatat mencapai lebih dari US$ 3.000 per troy ons, menjadi faktor utama yang mendorong minat investor. Kenaikan harga emas ini dipicu oleh kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi global yang terpengaruh oleh ketegangan perang dagang yang melibatkan Amerika Serikat, khususnya terkait kebijakan era Presiden Donald Trump. Emas kini menjadi pilihan utama sebagai instrumen investasi yang dianggap lebih aman.

Harga emas batangan sendiri tercatat naik menjadi US$ 3.004 per troy ons pada Jumat lalu, dan tercatat sebagai salah satu aset terbaik di dunia sejak awal tahun. Sejak Januari, harga emas telah melonjak sekitar 14%. Lonjakan harga emas sebelumnya juga tercatat saat krisis keuangan global pada Maret 2008, dan kembali terjadi selama pandemi Covid-19, saat harga emas menembus angka US$ 2.000 pada Agustus 2020.

Pada perdagangan Senin kemarin, ada enam emiten yang paling banyak diborong oleh investor asing, yang sebagian besar berasal dari sektor pertambangan emas atau memiliki anak usaha yang bergerak di sektor tersebut. Berikut adalah rinciannya:

PT J Resources Asia Tbk. (PSAB) - Rp 68,98 miliar (emiten tambang emas)

PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) - Rp 59,24 miliar

PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) - Rp 40,87 miliar (emiten tambang emas)

PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) - Rp 38,79 miliar (emiten tambang emas)

PT Petrosea Tbk. (PTRO) - Rp 29,90 miliar

PT Astra International Tbk. (ASII) - Rp 24,16 miliar (memiliki unit usaha tambang emas)

PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) - Rp 21,85 miliar (emiten tambang emas)

PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) - Rp 21,09 miliar

PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) - Rp 18,90 miliar

PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) - Rp 15,52 miliar (emiten tambang emas-tembaga)

Saham-saham ini mencatatkan aksi beli signifikan oleh investor asing, yang menunjukkan adanya optimisme terhadap sektor pertambangan emas seiring dengan lonjakan harga logam mulia tersebut.(*)

 

 

 

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan