Hujan Deras, Perbaikan Jalan Dihentikan, 1 Dump Truck Aspal Dibuang

Ilustrasi Perbaikan Jalan--- --
BALIKBUKIT – Kondisi cuaca buruk dengan hujan deras yang mengguyur wilayah sekitar Kota Liwa, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat, memaksa pihak pelaksana perbaikan ruas jalan raden intan menghentikan sementara pelaksanaan perbaikan ruas jalan Raden Intan. Keputusan ini diambil untuk menghindari risiko lebih besar dalam pengerjaan proyek perbaikan jalan tersebut.
Kepala UPTD PJJ Wilayah V (Lampung Barat, Pesisir Barat, Tanggamus), Aprisol Putra, menjelaskan bahwa pihaknya memerintahkan pelaksanaan perbaikan ruas jalan Raden Intan untuk ditunda sampai cuaca membaik.
Keputusan ini, meskipun harus menanggung kerugian dengan terbuangnya aspal satu Dump Truck (DT) dari dua mobil, diambil sebagai bentuk penghindaran terhadap risiko yang lebih besar.
"Walaupun suhu masih memungkinkan untuk penghamparan aspal, kami memutuskan untuk menghentikan sementara pekerjaan ini, mengingat hujan yang terus mengguyur. Kami harus menghargai kritik yang datang dari berbagai pihak dan mempertimbangkan keselamatan serta kualitas pekerjaan," kata Aprisol, Selasa (18/3/2025).
Perbaikan ruas jalan Raden Intan memang sangat bergantung pada kondisi cuaca. Ketika membawa aspal dari luar Lampung Barat, kondisi hujan yang terus menerus bisa menimbulkan masalah, yakni aspal tidak dapat dihampar dengan baik. Oleh karena itu, pihaknya memilih untuk menunggu cuaca benar-benar membaik agar pekerjaan dapat dilanjutkan dengan aman dan efisien.
"Karena risiko besar yang ada, kami memutuskan untuk menunda pekerjaan. Meskipun dengan konsekuensi kerugian, kami lebih mengutamakan kualitas pekerjaan dan keselamatan dalam pelaksanaan proyek ini," tambah Aprisol.
Diberitakan sebelumnya, proyek perbaikan jalan Radin Intan, disorot lantaran dinilai melanggar ketentuan teknis. Pengaspalan jalan provinsi itu tetap dilakukan di tengah hujan, dan memicu kekhawatiran masyarakat akan kualitas jalan yang tidak maksimal.
Jalan yang diperbaiki dengan sistem tambal sulam ini merupakan akses utama di pusat pemerintahan dan Kota Liwa. Namun, pekerjaan yang dipaksakan dalam kondisi hujan berpotensi besar membuat aspal tidak menempel sempurna, mempercepat kerusakan, dan membahayakan pengguna jalan.
Warga sekitar-pun menyesalkan praktik tersebut. Dedi, salah satu warga Sukamenanti, mengaku kecewa lantaran kondisi jalan yang sudah lama ditunggu-tunggu perbaikannya justru dikerjakan asal-asalan.
”Kami senang jalan ini akhirnya diperbaiki, tapi kalau dikerjakan saat hujan kan percuma, pasti cepat rusak lagi. Apalagi ini jalan utama yang padat, kasihan kami kalau harus bolak-balik hadapi jalan berlubang,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Rahman, warga lainnya yang juga mengeluhkan kualitas perbaikan yang tidak maksimal. “Kalau jalan cepat rusak, otomatis usaha kami juga terganggu. Pengunjung jadi malas lewat sini karena jalannya rawan. Kami harap pemerintah benar-benar awasi ini,” katanya. *