Ribuan Pendukung Rodrigo Duterte Gelar Aksi Protes untuk Tuntut Pembebasan

Ribuan Pendukung Rodrigo Duterte Gelar Aksi Protes untuk Tuntut Pembebasan. Foto/net--
Radarlambar.bacakoran.co -Ribuan pendukung mantan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, turun ke jalan di berbagai kota di Filipina untuk menuntut pembebasan Duterte setelah ia ditangkap oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC). Duterte menghadapi tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan terkait kebijakan perang melawan narkoba yang dijalankannya selama menjabat.
Aksi Protes di Manila dan 18 Lokasi Lain
Aksi protes terbesar berlangsung di Manila, di mana lebih dari 2.000 orang berkumpul dalam doa bersama pada Sabtu, 15 Maret 2025. Para demonstran mengenakan pakaian merah dan hijau, warna khas kubu Duterte, dan mengibarkan spanduk yang berisi seruan keadilan, persatuan, dan perdamaian. Beberapa mantan pejabat pemerintah Duterte serta calon senator dari kubunya turut hadir dalam aksi tersebut.
Protes serupa juga terjadi di 18 lokasi lain di seluruh Filipina. Pada Kamis, 13 Maret 2025, ratusan pendukung Duterte menggelar aksi di depan Mahkamah Agung Manila dengan menyalakan lilin sebagai simbol harapan agar Duterte dapat kembali ke Tanah Air.
Tanggapan dari Para Demonstran
Sejumlah demonstran mengecam langkah ICC sebagai bentuk "penindasan politik, penyalahgunaan kekuasaan, tindakan sewenang-wenang, dan proses hukum yang tidak adil." Mereka berpendapat bahwa kebijakan keras Duterte dalam memberantas narkoba telah meningkatkan keamanan di Filipina.
Seruan Solidaritas dari Keluarga Duterte
Putri Duterte, Veronica, turut mengajak masyarakat untuk bersatu dalam doa dan solidaritas. Melalui media sosial, ia mengungkapkan, "Saya tidak memanggil kalian sebagai pendukungnya, tetapi sebagai sesama orang Filipina. Berdirilah untuk kebenaran, nyalakan lilin di mana pun kalian berada, di Filipina atau di luar negeri."
Usaha Pembebasan Sementara
Tim kuasa hukum Duterte sedang berusaha mengajukan pembebasan sementara bagi mantan presiden tersebut selama proses peradilan di ICC berlangsung. (*)