Mengenal Sultan-Sultan yang Pernah Memimpin Kerajaan Malaka

Kerajaan Malaka berperan penting dalam perdagangan Asia dan penyebaran Islam di Nusantara / Foto--Net.--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Kerajaan Malaka, yang juga dikenal dengan nama Kesultanan Malaka, merupakan salah satu kerajaan Islam yang paling berpengaruh di Asia Tenggara. Berdiri pada sekitar tahun 1390, kerajaan ini didirikan oleh Parameswara, seorang putra dari Raja Kerajaan Sriwijaya.
Melalui perjuangan yang gigih, Parameswara mendirikan kerajaan ini setelah melarikan diri ke Semenanjung Malaya akibat serangan Majapahit yang menghancurkan Kerajaan Sriwijaya.
Lokasi yang dipilih, yaitu di kawasan Melaka yang terletak di Semenanjung Malaya, menawarkan posisi strategis yang menjadikannya pusat perdagangan yang ramai dan berkembang pesat berkat hubungan baik dengan para pedagang dari berbagai bangsa.
Kerajaan Malaka berkembang di sebuah wilayah yang sangat strategis bagi jalur pelayaran internasional. Lokasi di Melaka, yang kini menjadi bagian dari Malaysia, memiliki pelabuhan alami yang sangat cocok untuk perdagangan, menjadikannya pusat penting dalam perdagangan antar bangsa.
Wilayah ini juga menjadi tempat pertemuan berbagai etnis dan kebudayaan, yang berkontribusi pada tumbuhnya sebuah masyarakat yang sangat multikultural dan dinamis.
Setelah melarikan diri dari runtuhnya Kerajaan Sriwijaya akibat serangan Majapahit, Parameswara memilih tempat ini untuk mendirikan kerajaan.
Kerja sama antara penduduk asli dan pendatang dari berbagai wilayah, termasuk pedagang dari India, China, dan Timur Tengah, berperan besar dalam perkembangan pesat Kerajaan Malaka.
Berkat keberagaman ini, Malaka menjadi pusat ekonomi dan kebudayaan yang sangat penting, tidak hanya bagi kawasan Asia Tenggara, tetapi juga bagi dunia internasional.
Pada awal pemerintahannya, Parameswara masih menganut agama Hindu, yang pada saat itu menjadi agama yang dominan di Kerajaan Sriwijaya. Namun, kehadiran pedagang-pedagang Islam dari Arab dan India membawa perubahan signifikan di kerajaan ini.
Para pedagang tersebut tidak hanya berdagang, tetapi juga menyebarkan agama Islam dengan pendekatan yang ramah dan penuh pengertian. Dengan cara yang bijaksana, mereka berhasil mempengaruhi Parameswara untuk memeluk Islam.
Sekitar tahun 1414, Parameswara memutuskan untuk memeluk Islam dan mengganti namanya menjadi Sultan Iskandar Syah.
Keputusan ini menjadi momen penting dalam sejarah Malaka, karena setelah itu, raja, keluarga kerajaan, serta sebagian besar rakyat Malaka mengikuti jejak Parameswara untuk memeluk Islam.
Perubahan ini tidak hanya berpengaruh bagi Kerajaan Malaka, tetapi juga memengaruhi penyebaran agama Islam ke wilayah-wilayah lain di Asia Tenggara, khususnya di Jawa dan Sumatra.
Sepanjang sejarahnya, Kerajaan Malaka dipimpin oleh beberapa sultan yang masing-masing memberikan kontribusi penting dalam memperkuat kerajaan ini. Berikut adalah daftar para sultan yang pernah memerintah: