Mengenal Sultan-Sultan yang Pernah Memimpin Kerajaan Malaka

Reporter: Yayan Prantoso |

Editor: Budi Setiawan |

Senin , 24 Mar 2025 - 16:19

Kerajaan Malaka berperan penting dalam perdagangan Asia dan penyebaran Islam di Nusantara / Foto--Net.--

6. Sultan Mahmud Syah

Sultan Mahmud Syah adalah sultan terakhir yang memerintah sebelum jatuhnya Kerajaan Malaka ke tangan Portugis pada tahun 1511. Di bawah kepemimpinannya, Malaka menghadapi banyak tantangan eksternal, terutama dari Portugis, yang akhirnya berhasil merebut Malaka dan mengakhiri kekuasaan kerajaan ini.

Kerajaan Malaka memiliki peran yang sangat penting dalam sejarah Asia Tenggara, baik dalam konteks penyebaran agama Islam maupun dalam perkembangan ekonomi dan kebudayaan kawasan ini.

Keberadaan kerajaan ini sebagai pusat perdagangan yang vital dan sebagai titik awal penyebaran Islam di kawasan tersebut memberi dampak besar pada perkembangan wilayah Asia Tenggara.

Walaupun akhirnya jatuh ke tangan Portugis, warisan Kerajaan Malaka tetap hidup dalam budaya Melayu dan dalam sejarah penyebaran Islam di Indonesia, Malaysia, dan negara-negara lain di kawasan ini.(*)

mengenal sultan-sultan yang pernah memimpin kerajaan malaka                            radarlambar.bacakoran.co - kerajaan malaka, yang juga dikenal dengan nama kesultanan malaka, merupakan salah satu kerajaan islam yang paling berpengaruh di asia tenggara. berdiri pada sekitar tahun 1390, kerajaan ini didirikan oleh parameswara, seorang putra dari raja kerajaan sriwijaya.
melalui perjuangan yang gigih, parameswara mendirikan kerajaan ini setelah melarikan diri ke semenanjung malaya akibat serangan majapahit yang menghancurkan kerajaan sriwijaya.
lokasi yang dipilih, yaitu di kawasan melaka yang terletak di semenanjung malaya, menawarkan posisi strategis yang menjadikannya pusat perdagangan yang ramai dan berkembang pesat berkat hubungan baik dengan para pedagang dari berbagai bangsa.
kerajaan malaka berkembang di sebuah wilayah yang sangat strategis bagi jalur pelayaran internasional. lokasi di melaka, yang kini menjadi bagian dari malaysia, memiliki pelabuhan alami yang sangat cocok untuk perdagangan, menjadikannya pusat penting dalam perdagangan antar bangsa.
wilayah ini juga menjadi tempat pertemuan berbagai etnis dan kebudayaan, yang berkontribusi pada tumbuhnya sebuah masyarakat yang sangat multikultural dan dinamis.
setelah melarikan diri dari runtuhnya kerajaan sriwijaya akibat serangan majapahit, parameswara memilih tempat ini untuk mendirikan kerajaan.
kerja sama antara penduduk asli dan pendatang dari berbagai wilayah, termasuk pedagang dari india, china, dan timur tengah, berperan besar dalam perkembangan pesat kerajaan malaka.
berkat keberagaman ini, malaka menjadi pusat ekonomi dan kebudayaan yang sangat penting, tidak hanya bagi kawasan asia tenggara, tetapi juga bagi dunia internasional.
pada awal pemerintahannya, parameswara masih menganut agama hindu, yang pada saat itu menjadi agama yang dominan di kerajaan sriwijaya. namun, kehadiran pedagang-pedagang islam dari arab dan india membawa perubahan signifikan di kerajaan ini.
para pedagang tersebut tidak hanya berdagang, tetapi juga menyebarkan agama islam dengan pendekatan yang ramah dan penuh pengertian. dengan cara yang bijaksana, mereka berhasil mempengaruhi parameswara untuk memeluk islam.
sekitar tahun 1414, parameswara memutuskan untuk memeluk islam dan mengganti namanya menjadi sultan iskandar syah.
keputusan ini menjadi momen penting dalam sejarah malaka, karena setelah itu, raja, keluarga kerajaan, serta sebagian besar rakyat malaka mengikuti jejak parameswara untuk memeluk islam.
perubahan ini tidak hanya berpengaruh bagi kerajaan malaka, tetapi juga memengaruhi penyebaran agama islam ke wilayah-wilayah lain di asia tenggara, khususnya di jawa dan sumatra.
sepanjang sejarahnya, kerajaan malaka dipimpin oleh beberapa sultan yang masing-masing memberikan kontribusi penting dalam memperkuat kerajaan ini. berikut adalah daftar para sultan yang pernah memerintah:
 
1. sultan iskandar syah (parameswara)
sultan pertama kerajaan malaka yang juga pendiri kerajaan ini. setelah memeluk islam, ia mengganti namanya menjadi sultan iskandar syah. kepemimpinannya membuka era baru bagi kerajaan malaka, yang semakin berkembang pesat dalam bidang perdagangan dan kebudayaan.
 
2. sultan megat iskandar syah
setelah sultan iskandar syah, pemerintahan diteruskan oleh sultan megat iskandar syah. di bawah pemerintahannya, malaka semakin dikenal luas sebagai pusat perdagangan internasional yang vital, memperkuat posisinya di jalur pelayaran internasional.
 
3. sultan mudzaffar syah
sultan mudzaffar syah berperan besar dalam memperkuat kerajaan, baik dari segi internal maupun eksternal. pemerintahannya mengukuhkan malaka sebagai pusat peradaban islam yang berkembang pesat, dengan pengaruhnya yang meluas ke wilayah-wilayah lain di asia tenggara.
 
4. sultan mansyur syah
sultan mansyur syah melanjutkan upaya memperkuat stabilitas kerajaan. ia berhasil meningkatkan hubungan diplomatik dengan negara-negara lain di asia, serta memperkenalkan reformasi yang memperkuat posisi malaka sebagai kerajaan yang mandiri dan berpengaruh.
 
5. sultan ala'uddin riayat syah
sultan ala'uddin riayat syah memerintah pada masa yang cukup stabil bagi kerajaan malaka. selama pemerintahannya, malaka mengalami perkembangan pesat dalam bidang pendidikan, kebudayaan, dan ekonomi. ia juga berusaha memperkuat posisi kerajaan dalam menghadapi tantangan dari luar.
 
6. sultan mahmud syah
sultan mahmud syah adalah sultan terakhir yang memerintah sebelum jatuhnya kerajaan malaka ke tangan portugis pada tahun 1511. di bawah kepemimpinannya, malaka menghadapi banyak tantangan eksternal, terutama dari portugis, yang akhirnya berhasil merebut malaka dan mengakhiri kekuasaan kerajaan ini.
 
kerajaan malaka memiliki peran yang sangat penting dalam sejarah asia tenggara, baik dalam konteks penyebaran agama islam maupun dalam perkembangan ekonomi dan kebudayaan kawasan ini.
keberadaan kerajaan ini sebagai pusat perdagangan yang vital dan sebagai titik awal penyebaran islam di kawasan tersebut memberi dampak besar pada perkembangan wilayah asia tenggara.
walaupun akhirnya jatuh ke tangan portugis, warisan kerajaan malaka tetap hidup dalam budaya melayu dan dalam sejarah penyebaran islam di indonesia, malaysia, dan negara-negara lain di kawasan ini.(*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Lambar - Senin, 12 Mei 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan