Keir Starmer Deportasi 24.000 Imigran Sejak Jadi PM Inggris

GEDUNG ; Perdana Menteri Inggris. Foto Istock--

Radarlambar.bacakoran.co - Sejak menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer mengungkapkan bahwa pemerintahannya telah mengusir lebih dari 24.000 imigran. Angka ini mencatatkan pemulangan imigran terbesar dalam delapan tahun terakhir di Inggris. Dalam pidatonya pada acara yang membahas Kejahatan Imigrasi Terorganisasi di London, Starmer menyoroti kebijakan imigrasi yang ia terapkan, serta mengkritik kebijakan sebelumnya yang dianggap tidak efektif, termasuk skema kontroversial pemindahan imigran ke Rwanda.

Skema yang digagas oleh pemerintah sebelumnya, yang bertujuan memindahkan pencari suaka dan imigran ilegal ke Rwanda, dinilai tidak berhasil. Meskipun dana sebesar £700 juta telah digelontorkan untuk kebijakan tersebut, hanya segelintir orang yang berhasil dipindahkan, dan skema itu akan membutuhkan waktu lebih dari 80 tahun untuk mencapai angka 24.000 deportasi.

Starmer juga mengungkapkan kekesalan terkait fragmentasi antara kepolisian, Pasukan Perbatasan, dan badan intelijen, yang menurutnya menciptakan celah bagi para penyelundup untuk lolos ke Inggris. Ia menegaskan bahwa masalah ini seharusnya sudah lama diatasi.

Selain itu, Starmer mengumumkan penghentian kebijakan deportasi ke Rwanda, yang selama ini menuai kritik internasional. Kebijakan tersebut sebelumnya mencakup aturan hukum yang memungkinkan pengabaian konvensi internasional dan hak asasi manusia, dengan tujuan untuk mendeportasi pencari suaka ke negara Afrika tersebut.

Langkah ini menunjukkan perbedaan arah kebijakan imigrasi yang diambil oleh pemerintahan Starmer dibandingkan dengan pemerintahan sebelumnya, yang lebih keras dalam penegakan hukum imigrasi. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan