Krisis Kemanusiaan di Myanmar Pasca Gempa Dahsyat, Korban Terus Bertambah

Kerusakan akibat gempa di Myanmar.// Foto: AFP/SEBASTIEN BERGER--
Di tengah krisis kemanusiaan ini, Myanmar tetap menjadi pusat perhatian dalam diskusi tingkat tinggi di kawasan Asia Tenggara. Meski pertemuan para pemimpin regional di Bangkok pada 3-4 April 2025 tetap dijadwalkan berlangsung, ada kemungkinan Min Aung Hlaing hanya akan menghadiri pertemuan tersebut melalui telekonferensi.
Sebelum bencana gempa terjadi, sumber-sumber menyebutkan bahwa kepala junta militer Myanmar semula berencana melakukan perjalanan ke luar negeri—langkah yang jarang ia lakukan sejak kudeta 2021. Namun, dengan kondisi darurat saat ini, situasi politik Myanmar berpotensi mengalami perubahan signifikan dalam beberapa pekan ke depan.
Myanmar kini menghadapi tantangan besar dalam menangani dampak bencana gempa bumi yang dahsyat. Sementara korban terus bertambah, kebutuhan akan bantuan kemanusiaan semakin mendesak. Peran komunitas internasional dalam memberikan dukungan, serta sikap junta militer dalam menangani krisis ini, akan sangat menentukan bagaimana Myanmar bisa pulih dari tragedi ini.
Dengan masih banyaknya warga yang kehilangan tempat tinggal dan infrastruktur yang rusak parah, harapan terbesar saat ini adalah agar bantuan dapat segera menjangkau mereka yang membutuhkan tanpa hambatan birokrasi dan politik.(*)