BKSDA Berhasil Evakuasi Macan Kumbang yang Masuk Permukiman di Serang

BKSDA III Jabar-Banten evakuasi macan kumbang yang masuk ke pemukiman warga di Kabupaten Serang, Banten.//Foto: Dok. istimewa.--
Radarlambar.Bacakoran.co – Seekor macan kumbang yang sempat memasuki permukiman warga di Kampung Sepang, Desa Ciwarna, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, akhirnya berhasil dievakuasi oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III Jawa Barat-Banten. Kejadian ini pertama kali dilaporkan pada 12 Maret 2025, setelah warga menemukan hewan tersebut menerkam ternak mereka.
Menurut Kepala Resort BKSDA III, Tuwuh Rahardianto Laban, macan kumbang tersebut diperkirakan turun dari habitatnya di Cagar Alam Gunung Tukung Gede untuk mencari wilayah teritorial baru. “Kami menerima laporan dari warga mengenai keberadaan macan kumbang yang memangsa ternak, salah satunya anak kambing. Untuk itu, kami segera mengambil langkah evakuasi,” ujarnya, Selasa 1 April 2025.
Upaya Penangkapan Berlangsung Selama Dua Minggu
Tim BKSDA awalnya memasang kandang jebak yang diberi umpan unggas, namun upaya tersebut tidak langsung membuahkan hasil. “Selama dua minggu, kandang jebak yang kami pasang beberapa kali tertutup, ayam umpan juga telah dimangsa, tetapi macan tetap tidak terperangkap. Kami menduga jebakan yang kurang tinggi menjadi penyebabnya,” jelas Tuwuh.
Tidak menyerah, pada 26 Maret 2025, tim BKSDA bekerja sama dengan Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor untuk memasang perangkap baru yang lebih efektif. Upaya ini akhirnya berhasil ketika macan kumbang berjenis kelamin betina berusia sekitar dua tahun masuk ke dalam perangkap pada pukul 22.00 WIB malam itu.
Proses Rehabilitasi Sebelum Pelepasliaran
Tuwuh menegaskan bahwa habitat asli macan kumbang di Cagar Alam Gunung Tukung Gede tidak mengalami kerusakan. Keberadaan macan di permukiman diduga lebih karena insting alaminya dalam mencari wilayah baru dan belajar berburu. “Macan ini masih remaja, sehingga kemungkinan besar sedang mencari tempat yang sesuai untuk bertahan hidup,” tambahnya.
Setelah berhasil ditangkap, satwa liar tersebut segera dikirim ke Taman Safari Indonesia untuk menjalani proses rehabilitasi dan pemeriksaan kesehatan. “Kami perlu memastikan kondisinya sebelum melepasliarkannya kembali ke habitat yang aman. Jika dilepaskan begitu saja, ada kemungkinan akan muncul masalah baru,” tutupnya.