Tanggulangi Banjir Jalan Liwa-Ranau, Tim URC UPTD V Segera Turunkan Alat Berat

URC UPTD V Dinas BMBK Provinsi Lampung akan segera menurunkan alat berat untuk menanggulangi genangan banjir di ruas jalan Liwa-Ranau di Pemangku Rantau Panjang, Pekon Tanjung Raya Kecamatan Sukau. Foto Dok--
Radarlambar.bacakoran.co– Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) segera mengambil langkah konkret untuk menangani genangan air yang terus terjadi di ruas jalan Liwa-Batas Sumsel, tepatnya di Pemangku Rantau Panjang, Pekon Tanjung Raya, Kecamatan Sukau.
Kepala UPT PJJ Wilayah V, Aprisol Putra, menjelaskan bahwa banjir di lokasi tersebut terjadi akibat tertutupnya saluran drainase oleh talud yang dibangun oleh pemilik lahan, sehingga air hujan tidak dapat mengalir dengan baik dan akhirnya menggenangi jalan.
“Sebelum Lebaran, tim URC UPTD V telah berupaya memperlebar dan memperdalam saluran drainase agar bisa menampung air hujan dengan intensitas kecil. Namun, karena keterbatasan izin dari pemilik lahan, pekerjaan tidak bisa dilakukan secara maksimal,” jelasnya.
Meskipun sudah ada koordinasi dengan camat setempat yang mengizinkan galian saluran drainase dilanjutkan, Aprisol menyebut bahwa ketika alat berat hendak melanjutkan pengerjaan, pihak kepala pemangku membatasi pekerjaan hanya sampai titik yang sudah dikerjakan sebelumnya.
“Kami juga sudah berupaya berkoordinasi dengan Dinas PU Kabupaten Lampung Barat untuk mencari lahan resapan baru, namun belum berhasil,” tambahnya.
Untuk menyelesaikan masalah ini secara permanen, Dinas BMBK telah menyiapkan proyek penanggulangan melalui kegiatan yang akan dikerjakan oleh rekanan. Saat ini, proyek tersebut masih dalam tahap persiapan lelang dan diperkirakan akan mulai berjalan pada Mei mendatang.
Sementara menunggu pengerjaan fisik, langkah-langkah penanganan sementara tetap dilakukan. Tim URC UPTD V kembali turun ke lokasi untuk mengurangi volume genangan dengan menggali endapan yang ada, mengerahkan pompa air, serta menggunakan water tanker guna mengalirkan air yang menggenang.
“Langkah sementara ini diharapkan dapat mengurangi dampak banjir bagi pengguna jalan, terutama di tengah arus balik Lebaran. Namun, penyelesaian permanen tetap menjadi prioritas kami agar masalah ini tidak berulang di masa mendatang,” tegas Aprisol.