Pantai Tikus, Keindahan Tersembunyi di Balik Bukit Rebo

Pesona Pantai Tikus yang ada di Bangka. -foto _ net.--

Radarlambar.Bacakoran.co - Pulau Bangka, yang menjadi bagian dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dikenal memiliki kekayaan alam berupa pantai-pantai yang memesona. Hamparan pasir putih, formasi batu granit, serta laut yang jernih menjadi daya tarik utama kawasan ini.

Di antara berbagai destinasi populer seperti Pantai Matras, Tanjung Pesona, dan Pantai Penyusuk, masih terdapat lokasi wisata yang belum banyak diketahui wisatawan, salah satunya adalah Pantai Tikus. Pantai Tikus berada di kawasan Desa Rebo, Kelurahan Kenanga, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka. Dari pusat Kota Pangkalpinang, lokasi ini dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 45 menit menggunakan kendaraan.

Akses jalan yang memadai membuatnya mudah dijangkau, meskipun pamornya belum setenar pantai-pantai lainnya di Bangka. Penamaan "Pantai Tikus" memiliki cerita tersendiri. Nama tersebut berasal dari banyaknya jalan setapak kecil yang dibangun secara informal oleh penambang ilegal di masa lalu.

Jalur-jalur sempit itu digunakan untuk mengakses kawasan tambang yang berada di sekitar pantai. Kendati aktivitas penambangan tersebut sudah lama berakhir, sebutan itu tetap melekat hingga kini. Di sisi lain, masyarakat juga mengenal pantai ini dengan nama lain seperti Pantai Akasia, Pantai Cinta, hingga Pantai Vihara merujuk pada elemen atau suasana yang terkait dengan kawasan sekitar.

Letak Pantai Tikus yang berdampingan dengan Bukit Rebo membuat suasananya terasa lebih sejuk dan teduh. Vegetasi alami di sekitarnya turut menambah keasrian dan memberikan nuansa damai yang sulit ditemukan di pantai yang ramai pengunjung.

Pantai ini memiliki karakteristik yang khas pasirnya lembut dan bersih, air lautnya jernih, dan di sepanjang pantai terdapat batuan granit besar yang menciptakan pemandangan estetis dan eksotis. Tidak jauh dari pantai, berdiri megah sebuah tempat ibadah umat Buddha yaitu Vihara Puri Tri Agung.

Vihara ini bukan hanya tempat religi, tetapi juga menjadi salah satu titik pandang terbaik untuk menikmati panorama laut dari ketinggian. Keberadaan vihara ini juga menjadi penanda kuat bahwa kawasan Pantai Tikus memiliki keterikatan sejarah dan budaya yang erat dengan komunitas Tionghoa di Bangka.

Meskipun belum sepopuler pantai lain, fasilitas yang tersedia di kawasan ini cukup lengkap untuk mendukung kenyamanan pengunjung. Terdapat lahan parkir yang luas, kamar kecil, tempat ibadah, serta warung makan yang menyajikan aneka kuliner lokal.

Di beberapa titik, tersedia penyewaan wahana permainan air seperti jet ski, banana boat, hingga flying fox. Pengunjung yang menyukai tantangan dan aktivitas luar ruangan juga dapat mencoba ATV atau bermain voli di area pasir pantai.

Pantai Tikus juga sering dijadikan lokasi berkemah oleh komunitas pecinta alam. Area yang lapang dan bersih sangat mendukung kegiatan tersebut, apalagi pada malam hari, suasana pantai terasa tenang dan langit berbintang menghadirkan pengalaman berkemah yang mengesankan.

Waktu yang paling direkomendasikan untuk mengunjungi pantai ini adalah saat sore hari, menjelang matahari terbenam. Sinar keemasan yang perlahan tenggelam di balik cakrawala menciptakan lanskap visual yang luar biasa indah. Momen ini sangat cocok diabadikan melalui kamera atau dibagikan di media sosial.

Dengan segala daya tarik yang dimilikinya mulai dari panorama alam, cerita sejarah, hingga ketenangan yang ditawarkan Pantai Tikus merupakan destinasi yang layak untuk dikunjungi, terutama bagi wisatawan yang mencari ketenangan dan keaslian alam. Tempat ini adalah contoh nyata bagaimana sebuah lokasi wisata yang sederhana dapat menghadirkan pengalaman berharga bagi siapa pun yang datang. (yayan/*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan