Ditengah Sanksi AS, China Perkuat Impor Minyak Iran

Negara China Tingkatkan Pembelian Minyak Mentah Dari Negara Iran. - Foto Net--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Meski Amerika Serikat terus memberlakukan sanksi terhadap Iran, China justru meningkatkan pembelian minyak mentah dari negara tersebut.
Pada Maret 2025, stok minyak di Provinsi Shandong — kawasan industri kilang minyak utama di China — mencatatkan rekor tertinggi, menurut laporan dari perusahaan pelacak energi Vortexa yang dikutip Invezz.
Rekor Impor Tertinggi dalam 1,5 Tahun
Volume minyak mentah yang masuk ke wilayah Shandong dilaporkan mencapai 10,6 juta barel per hari pada bulan Maret, menjadikannya yang tertinggi sejak Oktober 2023.
Salah satu pemicu lonjakan ini adalah peningkatan pembelian dari Iran, yang kini mencapai 1,8 juta barel per hari.
Impor besar-besaran ini didorong kekhawatiran terhadap potensi disrupsi akibat sanksi baru dari Amerika, sehingga perusahaan-perusahaan kilang di Shandong bergegas mengamankan pasokan.
Posisi Tawar Meningkat
Menurut analis senior pasar energi, Emma Li, tingginya volume persediaan saat ini memberi keuntungan strategis bagi kilang-kilang China.
“Dengan cadangan minyak yang besar, kilang-kilang di Shandong bisa memperlambat pembelian dan menegosiasikan harga lebih rendah pada pengiriman berikutnya,” jelasnya kepada Vortexa.
Perubahan Jalur Distribusi Minyak Iran
Data pelacakan tanker juga menunjukkan penurunan jumlah minyak mentah Iran yang tersimpan di kapal-kapal lepas pantai di Laut China Selatan — dari 33 juta menjadi 30 juta barel selama Maret.