Waspadai 7 Risiko Ini Sebelum Investasi Emas

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Di tengah gejolak ekonomi global, emas sering kali dijadikan pilihan utama karena dianggap sebagai aset aman. 

Apalagi sekarang, membeli emas tidak lagi harus datang ke toko, cukup lewat aplikasi atau platform digital.

Meskipun terlihat menarik, bukan berarti investasi emas tidak memiliki sisi lemah. Ada sejumlah hal yang perlu dicermati agar tidak salah langkah dalam mengambil keputusan.

Berikut ini tujuh risiko yang perlu dipahami sebelum memulai untuk berinvestasi emas:

1. Tidak Menghasilkan Penghasilan Tambahan

Berinvestasi emas tidak memberikan pemasukan secara rutin, contohnya bunga dari deposito maupun dividen dari saham. Keuntungan yang didapat biasanya hanya muncul saat harga emas mengalami kenaikan serta investor menjualnya kembali dengan harga lebih tinggi.

2. Kurang Menguntungkan dalam Waktu Singkat

Emas umumnya tidak cocok bagi mereka yang berharap untung dalam waktu dekat. Dalam jangka pendek, selisih antara harga beli dan harga jual bisa cukup besar, sehingga potensi keuntungan bisa tergerus, bahkan menimbulkan kerugian.

3. Harga Bisa Stagnan Saat Ekonomi Pulih

Saat kondisi ekonomi dunia membaik dan stabil, minat investor terhadap aset berisiko meningkat. Ini bisa membuat permintaan terhadap emas menurun dan harganya cenderung melambat atau tidak naik signifikan.

4. Risiko Kehilangan Emas Fisik

Bagi yang menyimpan emas dalam bentuk fisik, seperti batangan, potensi risiko kehilangan akibat pencurian yang tetap mengintai. Meskipun bisa disimpan di tempat aman seperti brankas pribadi atau jasa penyimpanan, tetap ada kemungkinan risiko dan tambahan biaya.

5. Rentan Terhadap Penipuan

Berbagai tawaran investasi emas kini semakin marak, namun tidak semuanya dapat dipercaya. Risiko seperti emas palsu atau skema investasi ilegal bisa menjerat mereka yang kurang waspada. Karena itu, penting untuk memastikan legalitas dan reputasi penyedia produk emas.