Pemkab Lambar Kembali Siapkan Beasiswa Kedokteran

Kepala Dinkes Lambar dr. Widyatmoko Kurniawan, Sp.B-Foto Dok---

BALIKBUKIT — Pemerintah Kabupaten Lampung Barat kembali membuka kesempatan bagi putra-putri terbaik daerah untuk mengikuti program beasiswa kedokteran gigi secara gratis pada tahun 2025. Program ini diinisiasi untuk menjawab kebutuhan tenaga medis, khususnya dokter gigi, yang hingga kini masih terbatas di wilayah Bumi Sekala Bekhak.

Kepala Dinas Kesehatan Lampung Barat, dr. Widyatmoko Kurniawan, menyampaikan bahwa tahun ini tersedia tiga kuota beasiswa bagi lulusan SMA atau sederajat. Para penerima akan mendapatkan dukungan penuh selama menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi perguruan tinggi negeri.

"Beasiswa ini ditujukan khusus bagi warga Lampung Barat yang lolos seleksi masuk PTN melalui jalur SNMPTN atau SBMPTN. Mereka akan menandatangani kontrak dan wajib mengabdi di daerah asal setelah menyelesaikan studi," ujar Widyatmoko, Jumat (18/4/2025).

Beasiswa ini mencakup pembiayaan UKT, biaya hidup, uang buku, hingga biaya profesi (Co-Ass) sebesar Rp45 juta. Selain itu, setiap semester, penerima beasiswa juga akan mendapat tunjangan seperti uang saku, biaya transportasi lokal, dan pemondokan.

Sebagai bentuk tanggung jawab moral, penerima diwajibkan mengabdi di Lampung Barat selama 2n+1 tahun (n = jumlah tahun masa studi, ditambah 1 tahun). Jika mengundurkan diri, terkena masalah hukum, atau tidak bersedia mengabdi, penerima beasiswa wajib mengembalikan dana dua kali lipat dari total bantuan yang telah diterima.

Untuk mengikuti program ini, pelamar harus melengkapi dokumen administratif, termasuk ijazah, rapor SD hingga SMA, surat kesehatan, dan surat keterangan diterima di fakultas kedokteran gigi PTN.

Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus, menegaskan bahwa program ini merupakan wujud nyata keberpihakan pemerintah terhadap generasi muda dan sektor kesehatan daerah.

“Kami ingin anak-anak Lampung Barat memiliki akses yang setara untuk menjadi dokter. Tidak boleh ada mimpi yang terhenti hanya karena terbentur biaya,” ujar Parosil.

Menurutnya, kehadiran tenaga medis lokal penting untuk memperkuat sistem layanan kesehatan di pelosok daerah. Ia berharap, para penerima beasiswa tidak hanya menjadi tenaga profesional, tetapi juga agen perubahan di tengah masyarakat. (adi/nopri)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan